BMKG Beberkan Penyebab Cuaca Ekstrem di Wilayah Jabodetabek
JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membeberkan penyebab cuaca ekstrem yang mengakibatkan banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, kondisi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek tersebut disebabkan sejumlah faktor.
Di antaranya, adanya seruakan udara dari Asia yang cukup signifikan mengakibatakan peningkatan awan hujan di Indonesia bagian barat. Ini terjadi pada 18-19 Februari 2021.
Kemudian, kata Guswanto, terpantau aktivitas gangguan atmosfer di zona equator (Rossby equatorial) mengakibatkan adanya perlambatan dan pertemuan angin dari arah utara membelok tepat melewati Jabodetabek, sehingga terjadi peningkatan intensitas pembentukan awan-awan hujan.
"Juga adanya tingkat labilitas dan kebasahan udara di sebagian besar wilayah Jawa bagian barat yang cukup tinggi, hal ini menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jabodetabek," kata Guswanto, Senin (22/2/2021).
Guswanto melanjutkan, adanya daerah pusat tekanan rendah di Australia bagian utara yang membentuk pola konvergensi di sebagian besar Pulau Jawa dan berkontribusi juga dalam peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di barat Jawa termasuk Jabodetabek.
Curah hujan yang terjadi di DKI Jakarta saat ini sebenarnya masih lebih rendah dibandingkan curah hujan pada Januari 2020 yang juga menyebabkan banjir di wilayah Jabodetabek.
"Ada beberapa faktor penyebab banjir di DKI Jakarta yaitu hujan yang jatuh di sekitar Jabodetabek yang bermuara di Jakarta, kemudian hujan yang jatuh di Jakarta sendiri serta ada pasang laut. Selain itu daya dukung lingkungan juga sangat berpengaruh," katanya.
"Saat ini wilayah Jabodetabek masuk puncak musim hujan yang diperkirakan masih berlangsung pada akhir Februari hingga awal Maret 2021," kata dia.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto