Bujuk Sopir Angkot Tanah Abang, Sandi Mengaku Tiru Gaya Jokowi
JAKARTA, Inews.id – Satu pekan terakhir, sopir angkot trayek Tanah Abang kerap menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Jakarta. Mereka memprotes kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait penataan pedagang kaki lima (PKL) di pasar Tanah Abang. Langkah yang diterapkan pemprov dengan menutup Jalan Jati Baru untuk PKL dianggap berpotensi mengurangi jumlah penumpang dan pendapatan sopir angkot.
Berbagai upaya untuk meredam protes sopir angkot yang terdiri dari trayek 03A Karet-Roxy, trayek 08 Tanah Abang-Kota, trayek 03 Benhil-Roxy, dan M10 Tanah Abang-Jembatan lima terus dilakukan Pemprov DKI. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Andri Yansah, dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) beberapa kali sudah bertemu dengan perwakilan sopir angkot.
Sederet solusi juga sudah ditawarkan pemprov, seperti mengajak untuk bergabung program One Karcis One Trip (OK OTrip), re-routing atau mengubah rute, dan menghentikan sementara operasional shuttle bus Tanah Abang Explorer. Tetapi rupanya puluhan sopir angkot tersebut belum sepenuhnya menerima. Mereka masih meminta Pemprov DKI memberikan akses agar angkot trayek Tanah Abang dapat melintas di Jalan Jati Baru.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memiliki strategi untuk meluluhkan hati sopir angkot. Dia mengaku meniru gaya Presiden Joko Widodo saat merelokasi ribuan PKL, ketika masih menjabat Wali Kota Solo. Yakni, intens menggelar pertemuan dengan sopir angkot dan mengajak makan.
“Nanti, Jumat makan dulu. Kayak Pak Jokowi undang makan. Terus terang dapat ilmu itu dari Pak Jokowi, dan Pak Jokowi bilang kalau sudah makan kan orang lebih tenang,” kata Sandi di Balai Kota Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Selama pertemuan dengan sopir angkot, Sandi berjanji terus mencarikan solusi yang tepat. Langkah itu dilakukan semata-mata untuk meningkatkan pendapatan sopir angkot. Tetapi juga tidak merugikan pedagang maupun pengusaha sopir angkot. Sandi menganggap mereka adalah salah satu tonggak dalam menciptakan lapangan pekerjaan di Jakarta.
“Prioritas adalah teman-teman pedagang kecil yang membutuhkan lapangan pekerjaan, juga para pengusaha pemilik dan sopir angkot,” tuturnya.
Menurut Sandi, pemprov ingin kebijakan yang diambil tidak merugikan salah satu pihak. Selain menawarkan sederet solusi kepada sopir angkot, Sandi juga mengaku memenuhi tuntutan membuka kembali Jalan Jati Baru. Tetapi, tawaran itu lagi-lagi ditolak sopir angkot karena tidak mau memenuhi permintaan terkait bus Tanah Abang Explorer tetap beroperasi.
“Dia bilang minta dibuka. Saya bilang OKE. Kalau saya buka, saya adakan Tanah Abang Explorer. Terus kamu penghasilannya enggak tambah, dukung enggak? Jawabannya enggak dukung,” ujar Sandi.
Editor: Khoiril Tri Hatnanto