Dukung Larangan Mudik, Pemkot Bogor: Agar Tak Ganggu Belajar Tatap Muka
BOGOR, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat mendukung penuh kebijakan larangan mudik saat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah pada 6-17 Mei 2021. Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan covid-19 meluas sehingga mengganggu rencana-rencana yang telah disusun.
Apalagi Pemkot Bogor saat ini sedang mempersiapkan kembali kegiatan belajar tatap muka di sekolah.
"Kenapa kami dukung? Karena kami punya target besar, kami tidak ingin ada lonjakan kasus (Covid-19) baru setelah Lebaran. Sehingga bisa menggagalkan upaya kita untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di Juli nanti," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim di Bogor, Jumat (16/4/2021).
Dedie menjelaskan Pemkot Bogor berupaya keras menjamin siswa menjalani sekolah tatap muka secara aman. Jika terjadi lonjakan kasus akibat euforia mudik baik menjelang maupun pasca Lebaran nanti, maka bisa saja rencana PTM itu gagal direalisasikan.
"Semuanya bisa merusak rencana yang sudah kita canangkan tadi. Makanya kami ingin masyarakat ini paham, bahwasannya larangan mudik ini untuk menekan semaksimal mungkin adanya potensi lonjakan kasus baru pasca libur lebaran," ucap Dedie.
Bukan tanpa upaya, Pemkot Bogor kata Dedie akan tetap memastikan mobilitas masyarakat bisa terkendali. Tentu dengan dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi. Kalaupun diminta untuk kembali melakukan penyekatan, Dedie nyatakan Kota Bogor siap.
"Kami siap saja, tapi saya yakin masyarakat juga sudah paham dan sadar sehingga penyekatan-penyekatan itu tidak perlu dilakukan," ujarnya.
Menurut Dedie, memang momentum ini salah satu ujian besar yang harus dihadapi pemerintah. Apalagi, saat ini pemerintah sudah melakukan vaksinasi kepada sebagian masyarakat. Jangan sampai, lonjakan kasus ini menyia-nyiakan usaha yang sudah dilakukan selama ini.
"Jangan sampai Kota Bogor yang saat ini statusnya zona oranye, kembali ke zona merah. Nanti yang lain bulan Juli bisa sekolah tatap muka, kita tidak bisa karena status kita zona merah. Jangan sampai. Pengecualian tentu ada, kalau memang logis dan mendesak tentunya akan kami pertimbangkan," tuturnya.
Terakhir kata Dedie, untuk mudik lokal yakni di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) masih dipersilakan. Karena menurutnya, Jabodetabek sudah menjadi satu area pandemi bersama.
"Jadi satu rumah, tidak ada istilah mudik di Jabodetabek. Tapi lebih kepada mobilitas warga," kata Dedie.
Editor: Rizal Bomantama