Eduwisata GLOW Bisa Pengaruhi Ekosistem Kebun Raya Bogor? Ini Kata Ahli Proteksi Tanaman IPB
BOGOR, iNews.id - Eduwisata malam GLOW yang rencananya akan dibuka di Kebun Raya Bogor sempat mengalami sejumlah polemik. Pasalnya, konsep eduwisata yang menggunakan cahaya itu dikhawatirkan menganggu ekosistem tanaman dan hewan pada malam hari.
Menanggapi hal tersebut, Ahli Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB University, Dr Dadan Hindayana menyebut bahwa spektrum cahaya yang ditanggap manusia dengan hewan berbeda. Dimana, visible light yang dapat ditangkap oleh indra manusia ada dikisaran 400-700 nanometer.
"Dan diketahui yang sangat berpengaruh nyata terhadap proses fotosintesis tumbuhan ada pada panjang gelombang 450-495 nanometer untuk warna biru dan 620-750 nanometer warna merah," kata Dadan, dalam keterangannya, Sabtu (9/10/2021).
Selain jenis warna, juga penting diketahui seberapa besar intensitas cahaya yang digunakan. Jika ada pengaruhnya, itu untuk intensitas cahaya berapa.
"Menarik untuk dikaji jika menggunakan spectrum warna selain biru dan merah, misalnya hijau apakah itu akan mempengaruhi proses visiologi tumbuhan di malam hari. Spectrum cahaya yang ditanggap manusia, berbeda dengan hewan utamanya serangga. Serangga itu umumnya dapat menangkap cahaya Ultra Violet (UV), spectrum yang manusia tidak bisa melihatnya," jelasnya.