Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Horor! Tabrakan 4 Kendaraan Tewaskan 63 Orang
Advertisement . Scroll to see content

Eks Karyawan Travel Will In Tour Beberkan Sosok Pemilik: Gado-gado, Semua Mobil Dipakai

Rabu, 15 Mei 2024 - 18:26:00 WIB
Eks Karyawan Travel Will In Tour Beberkan Sosok Pemilik: Gado-gado, Semua Mobil Dipakai
Kantor Will In Tour & Travel di Bogor (foto: MPI)
Advertisement . Scroll to see content

BOGOR, iNews.id - Mantan karyawan Will In Tour, Dimas Aji Pangestu, angkat bicara terkait jasa travel tersebut. Menurutnya, pemilik travel kerap memakai bus yang tidak sesuai spesifikasinya.

Travel Will In Tour sebelumnya dipakai SMK Lingga Kencana Depok untuk study tour ke wilayah Bandung. Bus rombongan mengalami kecelakaan di Subang dan menewaskan 11 orang.

Dimas sudah mengundurkan diri atau resign dari Will In Tour sejak Agustus 2023. Dia mengungkapkan, pemilik Will In Tour ini bernama Sumantri.

"Setelah mengundurkan diri tidak tahu perkembangannya sampai saat ini dan tidak pernah kontekan dengan Bapak Sumantri," kata Dimas, Rabu (15/5/2024).

Selama bekerja, Dimas mengaku selalu menggandeng PO bus dengan kondisi yang bagus atau layak jalan. Namun, semakin lama pemilik diduga memilih kendaraan tidak sesuai spesifikasi.

"Sebelumnya kan sudah saya gandengkan dengan beberapa PO yang terbilang tahun muda, unit bagus. Tapi si beliau ini malah bereinkarnasi. Nah ketika ada unit murah kan saya nggak tahu realitanya seperti apa. Awalnya itu saya gandengan, kerja sama ke mana pun keberangkatannya kita selalu pakai bus A, tetapi makin ke sini, jadi gado-gado, semua mobil dipakai," ujar Dimas.

Dari situ, Dimas mengaku mulai tidak sejalan dengan pemilik travel. Dia pun memutuskan untuk keluar atau resign pada Agustus 2023 lalu.

"Makanya saya memutuskan untuk resign. Beliau saya ajak sharing sebelum kejadian ini selalu menghindar," tambahnya.

Dimas membeberkan, proses kerja sama dengan sekolah berawal dari pengajuan proposal dari pihak travel. Setelah mendapat izin dari sekolah dan komite, lalu pembayaran dilakukan. Pihak travel kemudian mempresentasikan rencana perjalanan dan lainnya termasuk bus yang digunakan.

"Awalnya itu melalui proposal dari si Bapak Mantri ini melalui proposal, travel ini biasanya atas izin kepala sekolah, lalu mengetahui komite, setelah oke melakukan pembayaran, nah nanti kita datang ke sekolah untuk presentasi ke mana sih destinasi tujuan kita, dengan harga sekian, apa sih bus yang kita gunakan?" katanya.

Dia berencana mengecek proposal kerja sama antara Will In Tour dengan pihak sekolah SMK Lingga Kencana. Pasalnya dia khawatir namanya masih dicatut oleh travel dalam kegiatan tersebut.

"Komitmen di awal itu selepas 2023 proposal ( yang ada nama) saya mau diganti, kalau memang terjadi kan saya bisa nuntut penyalahgunaan data saya, karena saya sudah tidak (bekerja) di situ," kata Dimas.

iNews.id telah mencoba menghubungi Sumantri melalui sambungan telepon maupun pesan WhatsApp. Namun, hingga berita ini dimuat Sumantri tak menjawab atau merespons.

Sebelumnya diberitakan, penghuni kantor jasa travel Will In Tour yang beralamat di Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dikenal tertutup. Penghuni kantor yang kerap dipanggil Matri itu disebut jarang berbaur dengan warga.

"Nggak keliatan sama sekali. Dia (Mantri) pulang malam, buka pintu ya nggak berbaur juga sama warga sini. Tertutup sama sekali, nggak pernah berbaur," kata pengurus kontrakan, Indra Lesmana, Rabu (15/5/2024).

Penghuni kontrakan itu diketahui tinggal seorang diri sekitar 1 tahun lalu. Sehari-hari, penghuni terlihat berangkat atau keluar pada pagi hari dan pulang malam hari.

"Biasanya datang malam, jam 12 malam atau jam 10 malam. Kalau siang sampai sore saya nggak tahu, soalnya jam 9 pagi dia sudah berangkat," ujarnya.

Terkait kontrakan yang dijadikan kantor travel, Indra mengaku tidak mengetahuinya secara rinci. Hanya saja, penghuni kontrakan sempat meminta izin untuk memasang banner.

"Mungkin (awalnya) main online aja, baru buka ini dan kita juga nggak bertanya-tanya dia punya travel apa gimana, paling izin ke saya 'kang saya pasang ini ya (banner)'. Ya silakan selagi tidak mengganggu, yang penting dia bayar tiap bulan," ujarnya.

Dalam beberapa hari terakhir ini penghuni kontrakan belum terlihat lagi. Pintunya pun terkunci dan tidak ada aktivitas apa pun.

"Sekarang semenjak kejadian bus itu, sudah nggak pulang-pulang, nggak pernah pulang. Belum kelihatan lagi," kata Indra.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut