Tarik Dana Rp800.000, Kepala SMK Lingga Kencana Bantah Mark Up Biaya Perpisahan
DEPOK, iNews.id - Kepala SMK Lingga Kencana Depok, Sarojhi membantah isu pihaknya menggelembungkan anggaran atau mark up biaya perpisahan ke kawasan Bandung, Jawa Barat. Dia pun siap buka-bukaan mengenai data anggaran.
"Salah (isu mark up). Orangnya (penyebar isu) suruh ke mari aja. Kita buka-bukaan data. Silakan," kata Sarojhi di SMK Lingga Kencana, Kota Depok, Selasa (14/5/2024).
Sarojhi juga menegaskan, tidak ada proses tender dalam menentukan jasa travel untuk agenda perpisahan tersebut. Dia mengungkapkan, siswa yang tidak mampu juga diberikan subsidi dari Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS).
"Saya jamin nggak. Kepala sekolah sendiri pun nggak (menentukan). Karena terkait itu, silakan panitia nego sendiri, karena saya tahu betul keuangan di sini, bahkan ada beberapa siswa yang kita rasa memang nggak mampu, sudah ikutkan saja. Dan juga kita subsidi, dari anak yatim pun kita subsidi dari yayasan," ujarnya.
"Kita di sini bukan mencari keuntungan, ya saya tahu ada informasi seperti itu. Boleh dipastikan dan boleh diyakinkan bahkan mungkin ada isu kepsek main ini, demi Allah nggak ada dalam hal itu," tambahnya.
Sebelumnya, Sarojhi mengakui, pihaknya menarik dana mencapai total Rp800.000 per siswa untuk acara perpisahan ke kawasan Bandung, Jawa Barat pada 10-11 Mei 2024. Dia merinci, dana itu dialokasikan untuk keperluan akomodasi pihak travel hingga kenang-kenangan untuk para guru.
"Yang saya tahu itu untuk kegiatan tur itu Rp700 (ribu), oh, Rp800, mungkin kenang-kenangan guru, include kenang-kenangan guru. Yang Rp700 biayanya untuk kegiatan perpisahan dan wisuda, mungkin perjanjian dengan travel itu Rp600, yang Rp100 untuk akomodasi perpisahan," katanya.