Hari Pertama Pendaftaran, Loket Hunian DP 0 Rupiah Diserbu Warga
JAKARTA, iNew.id – Antusiasme masyarakat memiliki rumah down payment (DP) 0 rupiah di Klapa Village, Pondok Kelapa, cukup tinggi. Puluhan warga sudah berbondong-bondong untuk mendaftar di hari pertama dibuka.
Salah satunya di loket pendaftaran Kantor Wali Kota Jakarta Timur. Sejak Kamis (1/11/2018) pagi, warga terlihat sudah mengantre, bahkan loket yang sedianya dibuka pukul 09.00 WIB, terpaksa dimajukan satu setengah jam.
“Sekarang sudah ada 60 lebih yang mendaftar. Karena tadi banyak yang datang, kita buka pukul 07.30 WIB,” kata Kepala Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Pemkot Jakarta Timur Suharyati, Kamis (1/11/2018) pagi.

Menurut dia, pendaftaran dilaksanakan dari 1-20 November 2018 dan bisa mendaftar di tujuh lokasi di setiap kantor wali kota, bupati di enam wilayah administrasi, dan kantor Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI.
Namun, Suharyati mengaku belum mengetahui berapa kuota setiap loket. Dia menyebut, pendaftaran ini hanya untuk rumah DP 0 rupiah di Klapa Village, Pondok Kelapa. Jumlahnya tersedia ada 780 unit dalam dua tipe rumah, yaitu tipe 21 dan tipe 36. “Sekarang ini hanya untuk di Klapa Village. Kita buka selama 20 hari kerja,” ujar dia.
Rata-rata warga berminat untuk memiliki rumah DP 0 persen karena tanpa uang muka dan lokasi terjangkau.
“Jarak dekat kerja, terjangkau, mungkin bulanannya juga terjangkau, dan enggak pakai DP,” kata salah satu pendaftar Karyanti.

Warga lain, Ade mengaku memilih rumah DP 0 rupiah karena dianggap masih terjangkau untuk ukuran buruh bergaji sekitar Rp4 juta per bulan.
“Ya ini mumpung ada kesempatan dari pemerintah, kenapa enggak kita ambil. Kita lihat dulu prosesnya, saya kira gaji Rp4 jutaan masih terjangkau biaya cicilan, tanpa uang muka juga,” ujar Ade.
Harga jual unit tipe 21 rumah DP 0 rupiah Klapa Village senilai Rp184.800.000–Rp213.400.000. Tipe ini berjumlah 420 unit. Sementara tipe 36 dibanderol dengan harga Rp304.920.000-Rp310.000.000. Tipe ini tersedia 360 unit.
Editor: Khoiril Tri Hatnanto