Heboh, Teror Chat Mesum Menyasar Sejumlah Mahasiswi Baru Universitas Pamulang
TANGERANG SELATAN, iNews.id - Sejumlah mahasiswi baru Universitas Pamulang (Unpam) resah. Mereka mendapat teror chat mesum atau pelecehan seksual dari orang tak dikenal.
Teror chat itu berisi kalimat-kalimat pelecehan hingga ajakan untuk berbuat mesum. Pelaku diketahui mengaku sebagai mahasiswa senior di salah satu fakultas di Unpam.
Salah satu korban, IA, bercerita bagaimana pelaku menghubunginya melalui percakapan pribadi Whatsapp. Pelaku mencecar korban dengan kalimat-kalimat pelecehan.
"Jadi di grup itu beberapa hari lalu memang lagi ramai, banyak banget maba (mahasiswa baru) yang di-Whatsapp sama kating atau kakak tingkat," katanya di kawasan Buaran, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (17/2/2024).
Chat dari pelaku terhadap IA terjadi berulang kali. Teror serupa dialami rekannya sesama mahasiswi baru. Tanpa banyak basa-basi, pelaku langsung menyasar ke arah seksual.
"Dia nanya size bra?" ucap korban menirukan isi chat pelaku.
Belum diketahui apakah pelaku sendiri atau tidak karena chat berasal dari nomor handphone berbeda. Ada juga pelaku dengan nomor yang sama tapi berbeda korban.
"Memang ada beberapa orang yang di-Whatsapp-in sama satu orang yang sama, tapi korbannya beda orang," imbuhnya.
Menurut dia, rekannya yang lain memiliki bukti bahwa pelaku memang merupakan mahasiswa senior di kampus.
"Ada (buktinya), karena memang jadi waktu itu sempat dicek sama salah satu teman kita, ternyata dia memang dia itu kating dari prodi (program studi) itu," ujarnya.
Para korban menyimpan tangkapan layar chat mesum pelaku. Mereka lantas mengumpulkannya di grup Whatsapp khusus. Meski merasa resah, mereka belum mau mengadukan hal ini ke pihak kampus.
"Kita merasa nggak nyaman banget. Kita sih belum ada yang berani speak up keluar, karena takutnya bukannya dibantu malah disepelein. Kalau saya pribadi memang ingin banget menyampaikan ini," kata IA.
Sementara, pihak rektorat Unpam belum mengetahui kejadian yang dialami sejumlah mahasiswi baru itu. Namun, penyelidikan akan segera dilakukan jika bukti-bukti sudah dikantongi.
"Nanti saya teruskan ke pihak terkait untuk mengkaji," kata Wakil Rektorat Unpam, M Wildan, saat dikonfirmasi terpisah.
Pihak rektorat pun menjamin akan melindungi identitas para saksi. "Terkait ini (keamanan korban) tim sudah ada SOP-nya," katanya.
Editor: Reza Fajri