Ibu yang Banting Balita hingga Tewas di Jagakarsa Kerap Tunjukkan Gelagat Aneh
JAKARTA, iNews.id - Ibu berinisial TY yang membanting anak balitanya hingga tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan menunjukkan gelagat yang tidak semestinya. Gelagat itu terlihat beberapa waktu sebelum peristiwa nahas tersebut.
TY sering menyendiri hingga mengucapkan kata-kata yang tidak jelas.
"Dia di kamar menyendiri, pintu tidak dibuka, padahal anaknya nangis terus. Kadang-kadang, tiap mau menjelang Magrib ngoceh-ngoceh tidak jelas, ngatain mertuanya yang tidak-tidak," ujar kerabat TY, Andrea, Rabu (7/8/2024).
Pelaku juga kerap berteriak membutuhkan pampers atau susu, yang kemudian diberikan oleh keluarganya.
"Jadi setelah beberapa hari belakangan ini, jadi timbul lah, mungkin obatnya beliau kurang, pas kejadian hari H kemarin, mulai tuh, mungkin agak ngeblank, tiba-tiba menjelang magrib anaknya sudah dianiaya dalam kamar, dibanting, diinjak sampai memar," katanya.
Keluarga yang tahu lantas melarikan sang anak ke rumah sakit. Sempat ada kendala di ruang IGD RS karena keluarga hanya memakai BPJS yang tidak bisa meng-cover korban kekerasan.
"Di ruangan IGD, tidak bisa ditindak, alasannya kekerasan, BPJS tidak berlaku. Malah diminta uang Rp20 juta, setelah ada uang Rp20 juta baru ditindak. Alasannya BPJS tidak berlaku karena kekerasan," katanya.
Sementara ayah sang anak yang tengah ditahan karena kasus penggelapan mencoba berkomunikasi dengan keluarga terkait peristiwa yang dialami anaknya. Saat pihak keluarga berusaha memikirkan uang tersebut, korban meninggal dunia.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (4/8/2024).
Ketika itu, korban dan ibunya tengah duduk di teras rumah. Mendadak, pelaku membanting anaknya begitu saja hingga korban mengenai teras keramik.
"Anak itu kan umur satu tahun lebih lah, terus tiba-tiba itu dia langsung ngebanting aja, kena lah ke keramik gitu loh, di teras," ujar Nurma, Selasa (6/8/2024).
Editor: Reza Fajri