Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PWI Gelar Berbagai Ajang Penghargaan Sambut HPN, Siapkan Hadiah Rp500 Juta Lebih
Advertisement . Scroll to see content

IJTI Jakarta Raya Kecam Pengeroyokan Wartawan di Ancol

Rabu, 26 Juli 2023 - 21:05:00 WIB
IJTI Jakarta Raya Kecam Pengeroyokan Wartawan di Ancol
IJTI Jakarta Raya mengecam pengeroyokan terhadap wartawan inisial MS (24) saat meliput kekerasan anak di bawah umur di Ancol. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jakarta Raya mengecam pengeroyokan terhadap wartawan berinisial MS (24) yang sedang bertugas. Kekerasan terhadap MS terjadi saat mendokumentasikan pengeroyokan anak di bawah umur di Ancol, Minggu (23/7/2023).

Ketua IJTI Jakarta Raya Feby Budi Prasetyo, menyatakan polisi harus memproses hukum secara serius 6 pelaku masing-masing AM, C, MOK, HS, WOW, dan DA yang telah ditangkap.

"Meminta pihak kepolisian bersikap tegas menindak siapa pun baik masyarakat sipil maupun non-sipil yang telah mengancam dan melakukan tindak kekerasan kepada para jurnalis," ujar Feby dalam keterangannya, Rabu (26/7/2023).

Dalam kasus ini, Feby mengatakan, IJTI Jakarta Raya meminta polisi juga menyematkan Pasal 18 ayat (1) Undang-undang Pers.

Berdasarkan pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (UU Pers) disebutkan, setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi tugas wartawan bisa dihukum pidana penjara paling lama dua tahun. Selain itu, pelaku juga terancam didenda paling banyak Rp500 juta.

IJTI Jakarta Raya, kata Feby, menilai tindakan tersebut menghambat dan membatasi jurnalis dalam melakukan kegiatan jurnalistik di ruang publik. Maka dari itu, 

IJTI Jakarta Raya mendorong semua pihak menghormati dan memberikan perlindungan hukum terhadap jurnalis yang melaksanakan tugas profesinya berdasarkan ketentuan perundang-undangan.  

"Menghalang-halangi serta melakukan tindak kekerasan terhadap para jurnalis yang tengah menjalankan tugasnya merupakan pelanggaran undang-undang dan pelaku bisa dikenakan pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 18 UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers," tutur Feby.

Dia turut meminta polisi menjamin sekaligus melindungi jurnalis saat menjalankan tugas.

"Jurnalis wajib menerapkan jurnalis positif  dan menjalankan tugasnya secara profesional dan sesuai Kode Etik Jurnalistik," tutur Feby.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut