Imbas Kasus Coki Pardede, Polisi: Kami Selidiki Kemungkinan Komika Stand Up Terlibat
TANGERANG, iNews.id - Komika Coki Pardede ditangkap polisi atas kasus penyalahgunaan narkoba dengan jenis amphetamin. Penangkapan tersebut membuat polisi mencari adanya kemungkinan komika stand up comedy atau artis lain yang terlibat dalam kasus tersebut.
"Tentunya kita masih menyelidiki adanya kemungkinan komika atau artis lain yang terlibat, namun ini masih dalam penyelidikan kami," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Deonijiu De Fatima pada Jumat (4/9/2021).
Saat penangkapan, polisi menemukan barang bukti berupa bekas jarum suntik dan juga sabu seberat 0,5 gram. Berdasarkan barang bukti tersebut, polisi kemudian mengembangkan kasus dan menangkap satu orang berinisial W yang diduga merupakan penyuplai narkoba yang digunakan oleh Coki.
"Kemudian kita lakukan pendalaman untuk pengedaran narkoba di kalangan komika," tuturnya.
Coki saat ini masih ditahan di Mapolrestro Tangerang Kota dan masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga mengatakan hingga saat ini Coki bersikap kooperatif selama penyelidikan dan bisa diajak kerjasama dengan baik.
Sementara itu, Kasatres Narkoba Polrestro Tangerang AKBP Pratomo Widodo mengungkap metode yang digunakan Coki Pardede dalam mengkonsumsi sabu didapat dari internet. Penggunaan sabu dengan metode suntik lazim digunakan oleh pecandu di luar negeri.
"Coki dapat inspirasi penggunaan sabu setelah research di internet, memang metodu ini sering digunakan di luar negeri," ujar Pratomo.
Meskipun demikian, cara yang digunakan Coki merupakan cara yang paling berbahaya sebab dapat menyebabkan kematian. Coki memilih mengkonsumsi sabu dengan cara disuntik karena efek yang ditimbulkan lebih besar dibanding dengan cara dihirup.
"Penggunaan narkoba saja sudah berbahaya, ditambah ini caranya juga berbahaya," katanya.
Polisi juga sudah mengantongi identitas bandar narkoba yang menyuplai kebutuhan narkoba C untuk Coki. Namun, polisi belum dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut karena masih akan melakukan pendalaman kasus.
"Identitas bandar sudah ada, tapi jelasnya nanti diinformasikan lagi karena masih pendalaman," kata Pratomo.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq