Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Apa Benar Alat Tes TBC INDIGEN dari PCR Covid-19? Ini Faktanya!
Advertisement . Scroll to see content

Jemaah Umrah Positif Covid-19 Diduga Ditolak Karantina, Ini Penjelasan RSDC Wisma Atlet

Kamis, 27 Januari 2022 - 06:34:00 WIB
Jemaah Umrah Positif Covid-19 Diduga Ditolak Karantina, Ini Penjelasan RSDC Wisma Atlet
Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat angkat bicara soal kabar penolakan karantina dua jemaah umrah yang positif Covid-19. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat angkat bicara soal kabar penolakan karantina dua jemaah umrah yang positif Covid-19. Dua jemaah umrah itu berinisial SM (59) dan MG (80).

Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Mintoro Sumego menjelaskan pihaknya tidak menolak. Melainkan karena pasien SM (59) memiliki komorbid kanker payudara dan MG (80) memerlukan pendampingan sehingga membutuhkan fasilitas perawatan lebih.

"Bukan ditolak bahasanya. Tapi dia punya kanker payudara (59) sesuai arahan dari Kemkes untuk yang punya penyakit lain dirawat di rumah sakit. Yang satu lagi (80) sehingga perlu pendampingan di Wisma Atlet tidak bisa ada pendamping karena begitu banyak pasiennya yang bisa di rumah sakit definitif itu alasannya," kata Mintoro saat dihubungi, Kamis (27/1/2022).

Mintoro menjelaskan perihal pendampingan di Wisma Atlet tidak memungkinkan. Sebab, saat ini kasus Covid-19 sedang meningkat.

"Karena pendampingan di Wisma Atlet terlalu ramai jadi lebih baik dirawat di rumah sakit yang pendampingan dan perawatannya tidak terlalu penuh," ucapnya.

Lebih lanjut, Mintoro menyebut keduanya kini dirujuk ke RSPI Soelianti Saroso, Jakarta Utara. 

"Kalau tidak salah ke RSPI atau di mana nanti belum saya lihat lagi. Tapi, alasan pertamanya itu," tuturnya.

Sebelumnya, SM dikabarkan akan dirujuk ke Wisma Atlet, Jakarta. Namun dirinya diduga ditolak lantaran memiliki penyakit kanker ganas.

"Jujur keadaanku orang yang sakit kanker selalu berobat setiap bulan pengobatan selama lima tahun. Masih satu tahun aku harus minum obat kemo, setiap bulan aku harus ke rumah sakit untuk ambil obat, kadang ada USG, Thorax, dan sebagainya," katanya.

Walau satu payudaranya sudah diambil, tapi SM mempunyai tekad ingin menjalankan ibadah umrah dengan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit selama tiga tahun. 

"Saking inginnya umrah, sakit-sakit tapi sudah dapat rekomendasi dari dokter, kankernya sudah bisa vaksin dan bagus tinggal evaluasi saja," ucapnya.

SM dikabarkan akan dirujuk ke hotel lain dengan biaya sebesar Rp12 juta. Dengan begitu, dia meminta kepada pemerintah agar dapat memberikan fasilitas gratis kepada dirinya. 

"Jemaah seperti saya ini, orang prihatin, bagaimana ibadah saja kok rasanya bisa menangis ya Allah. Mbok regulasinya tolong diubah," ujarnya.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut