Kisah di Balik Patung Kucing Kampung Susun Cakung, Simbol Perjuangan Lawan Penggusuran
JAKARTA, iNews.id - Patung kucing bernama Libi menghiasi pintu masuk Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Jakarta Timur. Warga penghuni kampung susun menceritakan kisah pilu di balik patung yang terbuat dari batu tersebut.
"Patung kucing ini digagas karena waktu penggusuran, kami melihat di atas Sanggar Ciliwung yang dihancurkan itu, ada satu ekor kucing bernama Libi," kata tokoh masyarakat Bukit Duri Romo Sandiawan di lokasi, Kamis (25/8/2022).
Sandiawan menambahkan, kucing Libi merupakan peliharaan anak-anak Sanggar Ciliwung. Ketika terjadi penggusuran permukiman warga di Bukit Duri, kucing tersebut juga ikut terdampak.
"Alat berat itu menghancurkan pucuk dari sanggar. Di antara debu-debu, kucing itu terlempar," ujar Sandiawan.
Dia mengira kucing tersebut akan mati setelah bangunan Sanggar Ciliwung tersebut dihancurkan menggunakan alat berat. Tetapi muncul keajaiban kucing itu masih hidup.
"Kami menduga kucing itu mati, tapi keesokan harinya, anak-anak melaporkan kucing itu sedang duduk di lokasi sanggar yang sudah hancur itu," kata Sandiawan.
Sandiawan mengatakan kucing Libi selalu berada di puing-puing bangunan Sanggar Ciliwung yang hancur tersebut.
"Setiap jam 15.00 WIB, kucing itu selalu tidur di lokasi itu, atau reruntuhan itu," kata dia.
Cerita kucing Libi itu lah yang menjadi inspirasi hingga dijadikan simbol kesetiaan dan perjuangan warga Bukit Duri korban penggusuran permukiman.
"Kucing bernama Libi ini kami jadikan simbol perjuangan, kesetiaan dan persistensi warga yang rindu sekali akan tempat tinggal yang manusiawi yang penuh gotong royong, ini lah patung kucing Libi," ujar Sandiawan.
Sandiawan menambahkan patung kucing Libi dibuat oleh pengembang Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Jakarta Timur.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Jakarta Timur, bagi warga yang direlokasi dari Bukit Duri. Anies mengatakan kampung susun yang menelan anggaran Rp52 miliar itu dibangun selama kurang lebih 10 bulan dengan mengusung desain yang mengambil hikmah dari perjalanan pandemi Covid-19.
"Rumah dirancang untuk bisa menjadi rumah produktif dan ini pula yang menjadi penamaannya, Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung," kata Anies.
Terdapat 75 unit kamar di Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung. Kamar hunian Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung memiliki desain mezanin.
Editor: Rizal Bomantama