Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tampang 2 Maling Motor Penembak Hansip hingga Tewas di Cakung Jaktim
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Marbot Naik Haji, Pernah Jadi Tukang Tambal Ban hingga Dicurigai Curi Kas Masjid

Rabu, 15 Juni 2022 - 05:43:00 WIB
Kisah Marbot Naik Haji, Pernah Jadi Tukang Tambal Ban hingga Dicurigai Curi Kas Masjid
Waridjun (77) seorang marbot telah menjalankan ibadah haji dari hasi menabung puluhan tahun. (Muhammad Farhan)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Waridjun (77) dan istrinya Sopiah (70) telah menjalani sisa hidupnya dengan penuh perjuangan dalam suka duka, pahit getir dan manis bersama. Keduanya kini dikenal sebagai pasangan suami istri yang telah menjalankan ibadah haji.

Waridjun datang dari Indramayu, tepatnya di kecamatan Haurgeulis bersama istrinya. Saat masih menjadi pengantin muda, Waridjun mengaku pernah bekerja sebagai tukang becak di kampungnya namun karena penat, dirinya bersama istri pindah tahun 1968 untuk sementara tinggal di Cipinang, Jakarta Timur

Saat ini keduanya menempati sebuah rumah di Jalan Balap Sepeda 4 nomor 20 RT 004/06, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.

"Saya baru pindah kesini (Rawamangun) sekitar tahun 1970 kalau tidak salah, jadi saya tinggal di Cipinang dulu dua tahun sembari narik becak juga di Jakarta," ujar Waridjun kepada MNC Portal, Rabu (15/6/2022). 

Kemudian karena pindah ke Rawamangun, Waridjun sempat mengaku pernah menjadi ojek motor sebelum dirinya membuka jasa tambal ban di depan rumahnya. Ia mengungkapkan pada tahun 1973, sepeda motor baru pertama kali populer dimanfaatkan sebagai ojek. 

"Saya narik ojek untuk antarpenumpang dari pelabuhan Tanjung Priok saat itu, ikut juragan saya orang Tionghoa. Tetapi saya berhenti ojek motor sampai tahun 1976 karena fisik tidak kuat, sakit-sakitan. Saat itu usia saya baru masuk pertengahan kepala tiga kalau tidak salah," katanya. 

Setelahnya dia mengulas untuk kembali menarik becak karena kebetulan sudah memiliki becaknya. Karena mengalami peningkatan ekonomi dari sebelumnya, Waridjun mengaku mulai pindah rumah dari Kayu Jati, Rawamangun ke kediamannya hingga sekarang di Jalan Balap Sepeda 4. 

"Saya pindah ke rumah ini sekitar tahun 1980, karena sudah pindah, saya sempat buka usaha pakan burung kecil-kecilan sembari jual burung piaraan. Tetapi karena ngantuk saat jaga tokonya, saya jenuh juga," uujarnya.

Karena kejenuhannya menjaga lapak usaha pakan burung, dia pun berpikir untuk berganti usaha menjadi tukang tambal ban. Dia mengaku lantaran keahliannya mengurus tambal ban saat menarik becak di Indramayu, terbesit olehnya untuk membuka usaha tambal ban karena banyaknya permintaan warga yang butuh tambal ban saat melintas usaha pakan burungnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut