KPAI Temukan Masalah Utama Penolakan Relokasi Siswa SDN 01 Pondok Cina Depok
JAKARTA, iNews.id - Pemkot Depok rencananya akan membangun masjid di Margonda yang menggunakan lahan SDN 01 Pondok Cina (Pocin). Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan penyebab penolakan orang tua siswa menolak rekolasi.
Komisioner KPAI Retno Listyarti sudah mengunjungi SD tersebut, Jumat (18/11/2022).
Dia juga mendatangi SDN Pocin 3 yang menampung siswa kelas 3, 4 dan 5 SDN Pocin 1. Perlu diketahui siswa SDN Pocin 1 bersekolah pada siang hari karena keterbatasan ruang belajar di SDN tersebut.
Di SDN Pocin 3, KPAI berdialog dengan Plt Kepala SDN Pocin 01 dan juga Kasie SD Dinas Pendidikan Kota Depok beserta jajarannya.
"Kami meminta keterangan dan mendengarkan semua pihak terkait untuk mendalami persoalan yang viral terkait SDN Pocin 01 Depok," ujar Retno, Minggu (20/11/2022).
Menurut keterangan Dinas Pendidikan Kota Depok, ada kebutuhan masyarakat untuk mendirikan masjid di wilayah Pondok Cina Depok. Namun tidak tersedia lahan sehingga Pemkot merencanakan pembangunan masjid di lahan SDN Pocin 01 Depok.
Padahal sekolah tersebut masih dipergunakan untuk proses pembelajaran oleh 360 peserta didik, angka ini bukan jumlah yang sedikit.
Hasil pengawasan menunjukkan bahwa sekolah yang dirujuk menjadi tempat belajar baru bagi peserta didik SDN Pocin 3 tidak memiliki ruang kelas yang memadai untuk menampung kepindahan ratusan peserta didik dari SDN Pocin 1 Depok.
“Ini menjadi salah satu poin penolakan para orang tua peserta didik terkait kebijakan Disdik yang dianggap tidak berpihak pada kepentingan anak," kata Retno Listyarti.
Pemkot Depok melalui Dinas Pendidikan Kota Depok mengaku sudah melakukan sosialisasi yang menyampaikan bahwa SDN Pocin 1 akan digabung dengan SDN Pocin 3 yang siswa 253 orang dan SDN Pocin 5 yang jumlah siswanya 182 orang. Sementara SDN Pocin 1 jumlah siswa jauh lebih banyak yaitu 360 orang.
“Padahal, prinsip merger atau regrouping sekolah selama ini mengacu pada jumlah siswa yang sedikit, umumnya di bawah 100 orang," tutur Retno.