Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Personel Polantas di Jakpus Tiba-Tiba Dipukul Pemotor saat Bertugas
Advertisement . Scroll to see content

Kronologi Polantas di Jakpus Tiba-Tiba Dipukul usai Tegur Pemotor Pelanggar Lalu Lintas

Minggu, 14 September 2025 - 01:08:00 WIB
Kronologi Polantas di Jakpus Tiba-Tiba Dipukul usai Tegur Pemotor Pelanggar Lalu Lintas
Personel Polantas Polsek Sawah Besar berinisial R menjadi korban pemukulan oleh pengendara motor saat bertugas di Gunung Sahari, Jakpus, Kamis (11/9/2025). (Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Personel polisi unit lalu lintas (Polantas) Polsek Sawah Besar berinisial R (29) menjadi korban pemukulan saat bertugas di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025). R dipukul pengendara motor saat bertugas menggantikan rekannya berinisial NH (41).

Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menuturkan, NH petugas kepolisian yang bertugas sebelum R menjaga lalu lintas di kawasan itu sempat mencoba memberhentikan pengendara tanpa helm berinisial AAF. Saat itu, AAF menghindar dan membuat topinya terjatuh.

"Pelaku kembali ke lokasi untuk mengambil topinya. Ia lalu menghampiri R, yang dikira rekan petugas sebelumnya dan secara spontan memukul wajahnya," ucap Susatyo dalam keterangannya, Sabtu (13/9/2025).

Saat itu, R tiba-tiba dipukul oleh AAF hingga menyebabkan memar.

"Pria tersebut langsung memukul pipi kiri korban dengan tangan kosong hingga menyebabkan memar," tuturnya.

Polisi mengungkapkan, pelaku AAF merupakan pengidap gangguan jiwa berat atau skizofrenia. AAF sempat diamankan terkait peristiwa tersebut. 

Namun, tak berapa lama, pihak keluarga mendatangi Polsek Sawah Besar. Keluarga  pelaku menyerahkan dokumen medis berupa hasil visum kejiwaan dari RS Polri Kramat Jati serta surat keterangan pulang rawat dari RS Jiwa Soeharto Heerdjan (RS Grogol). 

Dari dokumen tersebut, diketahui bahwa AAF mengalami gangguan jiwa berat (skizofrenia).

Susatyo menegaskan, penegakan hukum harus berjalan beriringan dengan sikap kemanusiaan.

“Kami sangat menghargai pengabdian anggota kami yang sedang bertugas, dan kami prihatin atas kejadian ini," kata dia.

Di sisi lain, Susatyo turut memahami pelaku kini tengah berjuang melawan kondisi kesehatan mental. Dia pun menegaskan penegakan hukum yang dilakukan harus berusaha menempatkan manusia di atas segalanya.

"Kami ingin agar kasus ini menjadi pengingat bahwa penanganan masalah kesehatan mental harus menjadi perhatian serius di masyarakat," ujar Susatyo.

Saat ini, pelaku telah dipulangkan dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat dengan pengawasan dari pihak berwenang.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut