Langganan Banjir, Warga Bantaran Kali Ciliwung di Kebon Pala bakal Direlokasi

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur berencana merelokasi warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung kawasan Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Sebab, kawasan tersebut menjadi langganan banjir.

"Tentunya dengan kondisi warga yang berada di pinggir kali ini memang kita harus pikirkan untuk relokasi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah usai meninjau banjir, Rabu (29/1/2025).

Baca Juga

Lagi, Iran Eksekusi Mati Mata-mata Mossad

Menurut dia, rencana relokasi telah dikoordinasikan dengan Suku Dinas (Sudin) Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jakarta Timur. Dia mengatakan warga akan direlokasi ke rusun.

"Sudah pernah itu dikoordinasikan itu dengan sudin terkait, Sudin Perumahan nanti mungkin ada di area rusun, dan kami nanti akan komunikasikan lagi secara lebih lanjut terkait dengan kondisi pada saat ini," kata Iin.

Baca Juga

Banjir di Kebon Pala Jaktim Telah Surut, Warga Beraktivitas Normal

Kendati demikian, Iin belum bisa menjawab kapan relokasi dilakukan tersebut. Pasalnya, kata dia, pihaknya harus berkoordinasi dengan sudin terkait untuk menata kembali wilayah bantaran kali.

"Ya nanti kami akan komunikasikan ulang dengan sudin terkait dan tentu mungkin kita lakukan pemetaan kembali terkait jumlah dan masyarakat yang terdampak," ujar dia.

Baca Juga

Banjir Rendam 10 RT di Kebon Pala Kampung Melayu Akibat Kali Ciliwung Meluap

Baca Juga

Banjir di Kebon Pala Jaktim Surut, Pengungsi Mulai Kembali ke Rumah

Sebelumnya, banjir yang diakibatkan hujan deras pada Selasa (28/1/2025) malam menggenang kawasan Kebon Pala selama 12 jam lebih. 

Salah seorang warga, Sanusi, menitipkan harapan kepada gubernur dan wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) terpilih agar bisa mengatasi banjir. Pasalnya, kata dia, masalah banjir tak kunjung selesai sejak dulu.

"Saya sih minta gubernur baru coba diperhatiin lah, dari dulu (Kebon Pala) ini banjir terus, sejak kecil 1965 (banjir terus)," tutur Sanusi.

"Mau gubernur manapun nggak, hanya kata-katanya doang. Sodetan, sodetan katanya buat antisipasi banjir, itu tetap aja sodetan nggak berfungsi, nggak bermanfaat bagi warga yang kena banjir," imbuhnya.

Editor: Rizky Agustian