Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cara Lapor Calo Antrian Pangan Bersubsidi Jakarta dan Pungli, Simak di Sini!
Advertisement . Scroll to see content

Lautan Busa Meluas dari KBT ke Kali Ancol, Ini Hasil Uji Lab Pemprov

Senin, 26 Maret 2018 - 18:47:00 WIB
Lautan Busa Meluas dari KBT ke Kali Ancol, Ini Hasil Uji Lab Pemprov
Petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara meneliti kandungan air di BKT. (Foto: iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Tak hanya memenuhi Kanal Banjir Timur (KBT), pemandangan lautan busa juga tampak di aliran Kali Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (26/3/2018) siang. Bedanya, busa di Kali Ancol lebih lengket jika terkena kulit dan sulit dibersihkan apabila menempel pakaian.

Petugas Rumah Pompa Kali Ancol Anton Aribowo mengatakan, busa-busa ini mulai muncul setelah dirinya memompa air untuk dialirkan ke muara.

“Ini sudah sering terjadi, tidak menumpuk seperti di KBT, tetapi di sini lebih lengket dan sulit dibersihkan kalau terkena baju,” kata Anton, Senin (26/3/2018).

Petugas rumah pompa air Kali Ancol berharap agar Dinas Kebersihan Lingkungan Hidup melakukan uji kandungan untuk mengetahui busa-busa tersebut berbahaya atau tidak.

Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Utara mengumpulkan sampel kandungan air di Kanal Banjir Timur, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Sampel diambil dari tiga  titik, yaitu di titik air terjun pintu air, sebelum pintu air, dan setelah pintu air.

Dari hasil pengambilan sampel sebelumnya pada Jumat 23 Maret, hasilnya menunjukkan  terdapat tiga kandungan yang cukup menonjol, yaitu Biological Oxygen Demand (BOD), Nitrat, dan Chlorine. Sementara kandungan fosfat yang disinyalir menimbulkan busa justru di bawah ambang toleransi.

“Parameter kandungan yang melebihi baku mutu tidak terlalu riskan,” kata Kasi Pengawasan dan Pengendalian Dampak Lingkungan (Wasdal) Sudin LH Jakarta Utara Suparman, Senin (26/3/2018).

Dari hasil sementara itu, Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara menyatakan kondisi air di BKT masih taraf aman. Bahkan, ikan yang dipancing dari KBT masih bisa dikonsumsi.

“Kami belum bisa menyimpulkan penyebabnya, tetapi bisa jadi dari limbah rumah tangga. Fosfat batas bahaya 25, ini masih 13 sekian, artinya ikan yang dikonsumsi pun juga terbilang aman,” ujar dia.

Sudin LH Jakarta Utara masih terus meneliti kandungan air di BKT untuk memastikan berbahaya atau tidaknya pencemaran air di kawasan setempat.

Editor: Khoiril Tri Hatnanto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut