Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : SMK Negeri 6 Tangsel Numpang ke Gedung SD, Gubernur Wahidin Siapkan Lahan
Advertisement . Scroll to see content

Misteri Anggota Paskibra Tangsel Meninggal, Ini Harapan Orang Tua Aurel

Sabtu, 03 Agustus 2019 - 23:11:00 WIB
Misteri Anggota Paskibra Tangsel Meninggal, Ini Harapan Orang Tua Aurel
Para kerabat menangisi kepergian calon anggota Paskibra Tangsel Aurellia Quratu Aini, Kamis (1/8/2019). Polisi mendalami dugaan Aurel meninggal akibat penganiayaan oleh seniornya. (Foto: Antara/Deden Rojani)
Advertisement . Scroll to see content

TANGERANG SELATAN, iNews.idAurellia Quratu Aini (16), calon anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Tangerang Selatan meninggal dunia diduga dianiaya seniornya. Hingga kini meninggalnya siswi kelas XI MIPA 3 SMA Islam Al Azhar BSD itu masih misteri.

Farid Abdurrahman (42), ayah Aurel, mengaku janggal melihat putrinya yang tiba-tiba terjatuh lemas. Memang, belakangan ini kondisi fisik siswi berparas ayu itu tidak menentu akibat tempaan saat latihan. Kelelahan fisik serta tugas khusus dari seniornya diduga menimbulkan beban psikologis tersendiri.

"Kalau meninggal, yang pertama itu secara takdir Allah. Akan tetapi, kecapekan yang dia rasakan, hal-hal yang di luar sistem yang dilakukan itulah yang mungkin menyebabkan semakin dropnya kondisi fisik anak kami," katanya, Sabtu (3/8/2019)

Aurel sedianya berangkat latihan paskibra, namun terjatuh di rumahnya, Perumahan Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Dia mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis 1 Agustus 2019 pagi saat dirawat di rumah sakit.

Farid menuturkan, latihan fisik yang cukup berat tidak tepat diterapkan bagi seorang siswi sekolah. Terlebih, tugas paskibra yang paling penting adalah kedisiplinan dan kekompakan dalam baris-berbaris. Sehingga, Farid menganggap hal yang berlebihan penerapan olah fisik yang memberatkan bagi siswi paskibra.

"Ada hal-hal yang berlebihan, dalam artian bahwa di luar pelatih resmi dari TNI maupun Polri, jadi ada beberapa oknum purna-paskibra, senior-seniornya mantan paskibra, yang memberikan tambahan-tambahan pekerjaan, seperti mengisi diari tiap hari, kemudian adanya push-up dengan tangan terkepal bagi wanita yang sebenarnya sudah enggak boleh dilakukan, squat jump. Hal-hal ini yang mungkin menambah pressure psikologis anak," tuturnya.

Kerabat dan tetangga bertakzih di rumah duka mendiang Aurellia Quratu Aini di Cipondoh, Tangerang, Banten, Jumat (2/8/2019). (Foto: istimewa)

Pihak keluarga berharap ada perubahan SOP dalam pelatihan calon paskibra. Seperti mengubah olah fisik yang ekstrem serta tugas-tugas lain. Dengan begitu, tidak ada lagi jatuhnya korban yang disebabkan beratnya beban fisik dan psikologis.

"Kami sudah klarifikasi dengan kepolisian. Harapan kami tidak ingin ada imbas lain karena meninggalnya anak saya mengakibatkan sanksi hukum orang lain, karena menurut saya, sudah cukup anak saya menjadi korban," ujar Farid.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut