Partai Perindo DKI Datangi Rumah Kader Korban Penganiayaan hingga Tewas oleh Sekuriti Ancol
JAKARTA, iNews.id - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) DKI Jakarta mengunjungi kediaman keluarga Hasanuddin (44), korban penganiayaan hingga tewas oleh petugas keamanan Taman Impian Jaya Ancol, Kamis (3/8/2023). Hasanuddin merupakan Ketua DPC Partai Perindo Pademangan, Jakarta Utara.
Sekretaris DPW Partai Perindo Jakarta, Ramdan Alamsyah mengatakan, kedatangannya untuk melakukan takziah kepada keluarga.
"Kedatangan kami mau menyampaikan salam dari ketua umum kepada keluarga, atas belasungkawa yang sangat mendalam terkait terjadinya permasalahan ini dan meninggalnya salah satu kader terbaik kami," Kata Ramdan yang juga bakal caleg DPRD DKI Jakarta Dapil 10 Partai Perindo.
Selain takziah, pihaknya juga mendapat perintah dari DPP Partai Perindo untuk memberikan bantuan hukum kepada keluarga Hasanuddin. Sebagai partai yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu, Partai Perindo akan menuntut keadilan.
"Tentunya ada perintah juga dari DPP untuk kami membantu keluarga almarhum menuntut keadilan, dan tentunya dari media yang sudah beredar, dan kemudian saya juga sudah berkomunikasi dengan Kanit Serse di Polsek Pademangan," kata bakal caleg Perindo, partai yang dipimpin Hary Tanoesoedibjo dan mendukung bakal capres 2024 Ganjar Pranowo ini.
Saat mengunjungi rumah korban, Ramdan disambut istri Hasanuddin, Upi Siti Mardiana beserta tiga anaknya yang masih kecil, mertua serta kerabat. Saat didatangi, istri korban terlihat begitu lemah lantaran suami telah tiada.
Sebelumnya, Hasanuddin tewas dianiaya empat sekuriti Ancol lantaran dituduh mencuri barang milik pengunjung. Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP I Gede Gustiyana mengatakan, penganiayaan terjadi pada Sabtu (29/7/2023) pukul 12.30 WIB.
Saat itu, korban dituduh mencuri di area Taman Lumba-lumba. Setelah diamankan empat petugas keamanan yakni P (35), H (33), K (43) dan S (31), korban dibawa ke belakang pos sekuriti Ancol. Hasanuddin diinterogasi sambil dianiaya dengan tangan kosong dan benda tumpul.
Editor: Reza Fajri