Pasien Covid-19 di Kota Bogor Tambah 20 Hari Ini, Jadi 837 Orang
BOGOR, iNews.id - Kasus pasien terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Bogor bertambah 20 orang dalam sehari, Jumat (11/9/2020). Totalnya menjadi 837 orang.
Penambahan tersebut berdasarkan laporan data monitoring harian tim Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor hingga pukul 14.30 WIB, yang merupakan hari pertama perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK)
Juru Bicara Pemkot Bogor untuk Siaga Coroa, Sri Nowo Retno menyebutkan jumlah 20 orang itu tersebar merata di enam kecamatan yang ada di Kota Bogor.
"Bogor Timur, Bogor Utara dan Tanah Sareal menjadi kecamatan terbanyak penyumbang kasus baru positif Corona yakni masing-masing 4 kasus," katanya dalam keterangan pers tertulis yang diterima Jumat malam.
Disusul kecamatan Kecamatan Bogor Barat dan Selatan masing-masig bertambah 3 orang. "Sedangkan Kecamatan Bogor Tengah paling sedikit penambahannya hanya 2 orang," ujarnya.
Dengan demikian total kasus positif Corona di Kota Bogor selama pandemi sebanyak 837 orang, dengan rincian meninggal 38 orang, selesai isolasi/sembuh 524 orang dan masih sakit atau positif aktif 275 orang.
Lonjakan kasus positif setiap harinya tidak berbanding lurus dengan klaim Wali Kota Bogor Bima Arya yang menyebutkan data dari hasil riset bertajuk 'Survei Persepsi Risiko Covid-19' efektif dalam menekan angka kasus Covid-19, sehingga merubah zona merah menjadi oranye.
“Hasil riset yang disampaikan tadi menguatkan landasan Pemerintah Kota Bogor untuk menerapkan secara maksimal PSBMK (Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas) dan tidak memilih PSBB,” kat Bima Arya, Jumat (11/9/2020).
Dalam riset yang dilakukan 15 Agustus hingga 1 September 2020, menurut Bima Arya, menyadarkan jajaran Pemerintah Kota Bogor akan kelemahan dalam memberikan sosialisasi.
"Sehingga kedepan Pemkot Bogor akan lebih memperkuat edukasi secara maksimal dengan melibatkan dokter dan tokoh agama sehingga diharapkan warga Kota Bogor lebih sadar dan paham bahwa Covid-19 itu berbahaya dan nyata. Selain itu Pemkot akan memperkuat protokol kesehatan yang kolaboratif dengan semua pihak," katanya.
Hal tersebut tidak terlepas dari hasil riset yang dipaparkan bahwa sebagian besar warga Kota Bogor belum teredukasi dengan baik dan 90 persen warga terpapar secara ekonomi. Atas dasar tersebut, Bima beralasan memilih memaksimalkan penerapan PSBMK.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq