Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Moms, Ini Pentingnya Imunisasi Difteri bagi Anak
Advertisement . Scroll to see content

Pasien Difteri di Ruang Isolasi RSPI Sulianti Saroso Capai 90 Orang

Minggu, 17 Desember 2017 - 20:30:00 WIB
Pasien Difteri di Ruang Isolasi RSPI Sulianti Saroso Capai 90 Orang
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Rita Rogayah (kanan) (Foto:
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA,iNews.id – Jumlah pasien pengidap difteri yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Sunter Jakarta terus bertambah. Sebanyak 90 pasien suspect difteri mendapat perawatan intensif di ruang isolasi RSPI.

Akibat membeludaknya pasien di ruang isolasi, pihak RSPI berencana mengembalikan pasien ke rumah sakit tempat dirawat sebelumnya, lantaran keterbatasan ruang isolasi.

Hal itu disampaikan Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Rita Rogayah. Menurutnya, pihak RSPI akan mengembalikan empat pasien ke RS rujukan awal karena keterbatasan ruang isolasi dan melihat perkembangan kesehatan pasien.

“Seperti diketahui, ruang isolasi kami ini terbatas, untuk kasus-kasus yang hanya membutuhkan perawatan berlanjut, maka kami berencana merujuk kembali ke rumah sakit tempat pasien di rawat sebelumnya,” kata Rita di RSPI, Minggu (17/12/2017).

Menurut Rita, keempat pasien yang akan dirujuk ke rumah sakit pertama dirawat itu masih butuh perawatan. Jadi, kata dia, rumah sakit rujukan harus tetap memberikan perawatan secara intensif. Selain itu, pasien juga tidak diperkenankan untuk pulang sebelum mendapat persetujuan rumah sakit. Sebab, dikawatirkan akan menulari kerabat dekat.

“Sebetulnya mereka belum boleh ada yang pulang, mereka hanya dirujuk saja,” ucapnya.    

RSPI mencatat ada 90 pasien dirawat di ruang isolasi akibat difteri pada Sabtu (16/12/2017) malam. Dari pasien itu di antaranya ada 60 pasien anak-anak dan 30 dewasa.

Rita mengatakan, sebagian besar pasien yang terserang difteri lantaran tidak melakukan imunisasi. Catatan dia menyebutkan, sebanyak 43 pasien tidak melakukan imunisasi secara lengkap, dua pasien belum pernah imunisasi, dan lima pasien mengaku lupa.

Lalu, ada 10 pasien mengaku sudah melakukan imunisasi secara lengkap, tetapi mereka tidak dapat menunjukkan bukti kepada dokter RSPI.

“Faktor gizi anak dan kualitas vaksin juga bisa mempengaruhi,” kata dia.

Terkait pasien yang akan dikembalikan ke rumah sakit asal, Rita mengaku sudah berkoordinasi dengan keluarga pasien dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.  

“Sudah dikoordinasikan, kami juga ingin ada jaminan dari rumah sakit rujukan untuk tetap memantau dalam perawatan pasien,” ujarnya.

Editor: Khoiril Tri Hatnanto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut