Pemkab Bogor Operasikan Pusat Isolasi Pasien Covid-19 di Puncak
Bupati Bogor menambahkan, saat ini sudah ada 12 tenaga kesehatan terdiri atas empat dokter dan delapan perawat serta tenaga bantuan lainnya yang siap merawat dan mengawasi 60 pasien covid-19 khususnya pasien OTG.
“Sebanyak 12 nakes itu akan bekerja dengan sistem shif, pergantian shif dilakukan setiap 14 hari sekali. Di rumah isolasi pasien Covid-19 ini, pasien laki-laki dan perempun tidak disatukan. Tetapi dibagi menjadi dua blok,” ujarnya.
Menurutnya, pemenuhan kebutuhan makan minum bagi pasien dan peralatan mandi menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
“Hukum paling tinggi adalah kesehatan masyarakat. Kebutuhannya seperti makan, minum, peralatan mandi itu kita sediakan,” ucap Ade Yasin.
Selain itu, Ade juga menyebut rumah isolasi pasien Covid-19 di Wisma Cibogo tidak saja diperuntukan bagi pasien OTG Covid-19 wilayah Bogor Selatan saja. Akan tetapi diperuntukkan juga bagi pasien Covid-19 yang telah menjalani perawatan di rumah sakit dan sudah tidak ada gejala tetapi masih dinyatakan positif.
“Atau bagi pasien yang CT nya rendah atau sudah tidak berbahaya lagi dapat dilakukan isolasi mandiri disana. Bahkan jika rumah isolasi pasien Covid-19 Kemang penuh, bisa juga dialihkan ke rumah isolasi pasien Covid-19 Wisma Cibogo,” kata Ade Yasin.