Pemprov DKI Jakarta Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem
Adapun area penyemaian awan mencakup wilayah Pandeglang, perairan barat daya Pandeglang, hingga perairan barat Kabupaten Serang, dengan ketinggian terbang antara 8.000 hingga 10.000 kaki. Dalam operasi ini, digunakan 1.600 kilogram bahan semai higroskopis (garam/NaCl) untuk memicu pertumbuhan awan hujan di lokasi yang ditentukan.
Dari hasil observasi lapangan, terpantau awan Stratocumulus di area target awal, yakni Kabupaten Lebak hingga pesisir barat Provinsi Banten. Di kawasan tersebut, mulai muncul awan Cumulus (Cu) sehingga penyemaian dilakukan secara intensif di ketinggian sekitar 10.000 kaki.
Selain itu, tim juga mencatat adanya presipitasi ringan ketika pesawat melintasi wilayah barat Kabupaten Pandeglang. Fenomena ini menandakan bahwa bahan semai berhasil memicu pembentukan awan hujan di area yang menjadi sasaran operasi.
Isnawa menjelaskan bahwa pelaksanaan OMC akan terus menyesuaikan dengan dinamika atmosfer yang dipantau setiap hari oleh BMKG untuk memastikan efektivitas penyemaian serta dampaknya terhadap pengendalian curah hujan di wilayah Jakarta.
“Kami terus memantau perkembangan dinamika cuaca bersama BMKG dan TNI AU. Tujuannya agar curah hujan tidak terkonsentrasi di daratan Jakarta, tetapi dapat diurai di wilayah perairan sekitar, sehingga risiko banjir bisa ditekan,” imbuh Isnawa.
Langkah ini menunjukkan keseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan dan potensi cuaca ekstrem. Melalui koordinasi lintas lembaga serta penerapan teknologi modifikasi cuaca, pemerintah berupaya meminimalkan dampak bencana dan melindungi warga dari ancaman banjir maupun tanah longsor.
Editor: Komaruddin Bagja