Pengamat: Rumah DP Rp0 untuk Kalangan Menengah, Bukan Rakyat Miskin
                
                JAKARTA, iNews.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah merampungkan proses seleksi administrasi pendaftaran Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) Klapa Village dalam Program Rumah Down Payment (DP) Rp0 di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Namun, pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, menilai rusunami itu hanya diperuntukkan bagi masyarakat kalangan menengah yang berpenghasilan di atas upah minimum regional (UMR).
“Uang mukanya nol, tapi yang menjadi pertanyaan harga rumahnya terjangkau enggak?” tanya Yayat di Jakarta, Kamis (25/7/2019).
                                Dari total 2.359 pendaftar Rusunami Klapa Village, sebanyak 1.790 warga lolos seleksi administrasi untuk membeli rumah itu. Adapun jumlah hunian yang tersedia mencapai 780 unit. Unit rusunami itu dibagi ke dalam tiga tipe, yaitu studio tipe 21, kamar tipe 24, dan kamar tipe 36. Harga tiap unit beragam mulai dari Rp184 juta hingga Rp310 juta.
“Harga rumahnya berarti mengikuti harga pasaran kisaran Rp300 jutaan. Kalau harganya semahal itu yang mampu (beli) pendapatan Rp8 jutaan,” kata Yayat.
Untuk diketahui, rusunami itu diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan antara Rp4 juta hingga Rp7 juta per bulan. “UMR DKI Jakarta di bawah Rp4 juta per bulan. Artinya, masyarakat bawah belum bisa membeli rumah (rusunami),” ucap Yayat.
Dia pun menyarankan kepada Pemprov DKI Jakarta agar mendorong masyarakat mempunyai tempat tinggal layak dengan memperbanyak rumah susun sederhana sewa (rusunawa) untuk mengakomodasi jumlah penduduk yang terus bertambah di Jakarta.
“Selain mengembangkan rumah DP nol rupiah, pemerintah seharusnya memperbanyak pembangunan rumah susun sewa. Warga yang butuh rumah banyak, tidak harus milik yang penting mereka punya tempat tinggal dan produktif, sewa enggak apa apa,” ujar Yayat.
Editor: Ahmad Islamy Jamil