Pj Gubernur DKI Heru Bakal Kebut Pembangunan Sodetan Ciliwung ke BKT untuk Atasi Banjir

Jumat, 28 Oktober 2022 - 17:29:00 WIB

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana mempercepat pembangunan sodetan Kali Ciliwung menuju Banjir Kanal Timur (BKT) sebagai upaya mengatasi banjir. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana mempercepat pembangunan sodetan Kali Ciliwung menuju Banjir Kanal Timur (BKT) sebagai upaya mengatasi permasalahan banjir Ibu Kota. Hal itu menurutnya perlu dilakukan di samping proses normalisasi sungai termasuk Kali Ciliwung.

"Ya, itu lah maka perlu ada percepatan (pembangunan) sodetan," kata Heru kepada awak media di Plaza Selatan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).

Yordania Akui Ikut Gabung AS dalam Membombardir Suriah dengan Target ISIS

Heru menambahkan Dinas SDA telah diperintahkan untuk menginventarisasi soal pembebasan lahan.

"SDA sedang bekerja melakukan inventarisasi tentunya yang lebih memudahkan kita bekerja," ucap Heru.

Antisipasi Ancaman Banjir, Pejabat Pemprov DKI Dilarang Cuti hingga Februari 2023

Lebih lanjut, mantan Wali Kota Jakarta Utara itu berharap waduk dan sodetan rampung selama dirinya menjabat Pj Gubernur DKI.

"Mudah-mudahan waduk bisa selesai dan sodetan juga bisa selesai, sehingga bisa mengurangi sementara waktu banjir sambil kami memproses normalisasi," tuturnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menggelar rapat bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) perwakilan DKI. Rapat itu berfokus pada percepatan normalisasi sungai hingga pembebasan lahan untuk proyek sodetan Ciliwung.

Rapat dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2022). Rapat itu dihadiri oleh pihak terkait di antaranya Kepala Kantor Wilayah BPN Jakarta Dwi Budi Martono, Sekda DKI Jakarta Marullah Matali serta para asisten Setda DKI Jakarta.

Marullah memaparkan rapat berfokus pada pembangunan saluran akhir sodetan Ciliwung di Bidara Cina, Jakarta Timur menuju ke Banjir Kanal Timur (BKT). Dia menyebut saat ini belum ada lahan yang dibebaskan karena masih konsinyasi di pengadilan.

"Tadi belum bisa dihitung tapi yang paling concern kita bahas yang di outlet (saluran air Bidara Cina). Berapa tunnel-nya yang penting di situ masih membutuhkan lahan," ucap Marullah.

Editor: Rizal Bomantama