PKS Larang Cawagub DKI Bicara kepada Media, Ini Alasannya
JAKARTA, iNews.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melarang tiga kadernya yang menjadi calon wagub DKI untuk berbicara ke media. Hal itu dilakukan untuk menghindari persaingan antarketiga kandidat di depan publik.
"Kita hold dulu. Bukan enggak boleh. Nanti kan mereka pasti akan bicara sehingga akhirnya mereka nanti akan menyampaikan," kata Ketua Bidang Humas DPW PKS DKI Jakarta Zakaria Maulana Alif di Jakarta, Senin (28/1/2019).
PKS, dia mengatakan, pelarangan tersebut hanya untuk sementara. Nantinya, setelah uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) berlangsung, mereka diizinkan kembali untuk berbicara dengan awak media.
"Enggak mau nanti satu sama lain, mohon maaf sekali lagi, bersaing begitu. Mohon maaf sekali lagi ya, saya enggak berprasangka, tapi ini menjaga untuk semualah," ujar Zakaria.
Rencananya setelah melakukan uji kelayakan dan kepatutan, ketiga cawagub akan melaksanakan focus group discussion (FGD) atau konsultasi publik bersama beberapa tokoh. Nantinya, para cawagub akan diberikan masukan dan saran terkait kandidat orang nomor dua di Ibu Kota harus seperti apa.
"Iya ada FGD nanti. Rangkaian timeline-nya saya lupa. Sampai tanggal 3 nanti kan ada FGD kalau enggak salah. Di situ nanti berhak memberikan masukan, tokoh masyarakat juga memberikan masukan, dan segala macam," kata Zakaria.
Diketahui, empat panelis yang ditunjuk dari Partai Gerindra yakni Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif, Peneliti LIPI Siti Zuhro. Sementara dari PKS yakni mantan Wakil Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Eko Prasojo dan dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun.
Sementara untuk cawagubnya sudah mengerucut ketiga nama, Ahmad Syaikhu, Agung Julianto, dan Abdurrahman Suhaimi.
Editor: Djibril Muhammad