Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penembak Hansip hingga Tewas di Cakung Ternyata Residivis, 5 Kali Masuk Bui
Advertisement . Scroll to see content

Polda Metro Jaya Menangkap 8 Pengedar Materai 6.000 Palsu

Selasa, 20 Maret 2018 - 17:19:00 WIB
Polda Metro Jaya Menangkap 8 Pengedar Materai 6.000 Palsu
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA,iNews.idPolda Metro Jaya menangkap delapan pelaku yang menjual dan mengedarkan materai palsu. kedelapan pelaku ditangkap di lokasi berbeda seperti, Jakarta, Bandung, dan Bogor. Pelaku diamankan berinisial DJ, HK, IS, AS, AF, AT, PA, dan ZF.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, pengungkapan pelaku bermula dari laporan intelejen perpajakan. Dimana beredar materai palsu yang tidak sesuai dengan materai yang resmi dikeluarkan Peruri.

Dari laporan, Tim Satuan Tugas Fismondev Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan. Pelaku kerap menjual dan mengedarkan materai palsu melalui media online, seperti blog dan online shop.

“Peredarannya hampir di seluruh Indonesia. Sulawesi banyak,” kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (20/3/2018).

Dari penyelidikan di media sosial, polisi mengejar penjual materai ilegal ini. Polisi berhasil mengungkap pengedar materai PA dan ZF. Selanjutnya, menangkap pelaku lain.

“Pelaku menjual materai harga Rp6.000 menjadi Rp1.500,” ujar Argo.

Dari penangkapan kedelapan pelaku, polisi mengamankan barang bukti sebanyak 63.800 potong materai 6.000 palsu, buku tabungan, tanda bukti penjualan, sejumlah ATM, dan barang bukti lain seperti satu unit mobil.

Penjualan materai palsu ini sudah dilakukan para tersangka sejak tiga tahun terakhir. Keuntungan menjual materai palsu ini mencapai Rp20 juta per 1 rim.

Kedelapan tersangka dijerat pasal 13 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai dan Pasal 8 undang-undang tentang Tindakan Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan hukuman penjara maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp15 miliar.

Editor: Khoiril Tri Hatnanto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut