Propam Amankan 18 Oknum Polisi Diduga Peras WNA Malaysia saat Nonton Konser DWP
Dalam postingan tersebut, mereka mengklaim diminta untuk menunjukkan paspor. Tak hanya itu, mereka mengaku dimintai sejumlah uang oleh oknum polisi yang berjaga.
Melalui pernyataan resmi, DWP menyatakan mereka mendengar kekhawatiran tersebut dan sangat menyesalkan tantangan dan frustasi yang dialami. Meski, aspek-aspek tertentu dari situasi itu berada di luar kendali DWP langsung.
"Keselamatan, kesejahteraan, dan pengalaman Anda adalah -dan akan selalu- menjadi prioritas utama kami," ungkap DWP.
Pihak DWP memastikan bekerja sama dengan pihak berwenang dan badan pemerintah untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang terjadi. DWP juga memastikan langkah-langkah konkret diterapkan untuk mencegah insiden itu terulang.
Di sisi lain, DWP tetap berharap pencinta musik tetap menyambut DWP di tahun depan.
"Kami berharap dapat menyambut Anda kembali tahun depan di negara kita tercinta, Indonesia, dan bisa menciptakan lebih banyak lagi momen tak terlupakan bersama-sama," kata DWP.
"Terima kasih telah berdiri bersama kami. Dari Indonesia untuk Dunia, dengan sepenuh hati, Djakarta Warehouse Project," tambahnya.
Sebagai informasi, sekitar 400 warga Malaysia mengaku dipaksa membayar sejumlah uang dengan total RM 9 juta atau sekitar Rp32 miliar.
Bahkan, ada pengakuan yang menyebut pengunjung dipaksa membayar suap meski hasil tes narkoba negatif. DWP memastikan tuduhan tersebut sedang diselidiki lebih lanjut.
Editor: Rizky Agustian