Ramai di Twitter, Netizen Temukan Pesan Tersembunyi saat Anies Baswedan Paparkan PSBB Transisi
JAKARTA, iNews.id - Pemaparan Anies Baswedan mengenai perpanjangan PSBB di DKI Jakarta menimbulkan kehebohan di media sosial. Netizen secara jeli menemukan hal yang luput dari pantauan awak media, apa itu?
Anies dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menggelar konfrensi pers virtual di Balai Kota, Kamis (4/6/2020) siang kemarin. Anies berdiri di depan layar saat memberi pemaparan mengenai poin-poin masa transisi di ibu kota, sementara Riza duduk di kursi.
Saat awak media fokus memperhatikan penjelasan Anies mengenai penanganan Covid-19 di DKI Jakarta serta PSBB transisi di bulan Juni ini, ada warganet yang jeli melihat hal aneh di layar.
Adalah pemilik akun twitter @VVYND yang pertama kali membagikan tangkapan layar diperbesar bertuliskan 'Tetes Mata'. Foto tersebut mengundang respon luar biasa di lini masa twitter. Tercatat lebih dari 25 ribu yang menyukai dan 7.451 yang me-retweet.
Mengetahui Anies tengah jadi pembicaraan ramai di lini masa media sosial, admin akun @aniesbaswedan mengunggah foto orang nomor satu di Jakarta itu tengah melakukan tetes mata dengan latar belakang layar memperlihatkan kurva laporan Covid-19 per hari di DKI Jakarta.
Postingan tersebut mendapat sambutan positif dari warganet, ada 21,5 ribu akun yang me-retweeet dan 40,7 ribu akun yang memberi likes. Bahkan, tak sedikit warganet yang menjadikan foto tersebut bahan candaan dengan menanyakan merek obat tetes mata yang digunakan.
"Itu Rohto atau Insto Pak," tulis salah satu follower Anies.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diperpanjang hingga akhir bulan Juni. PSBB keempat ini merupakan masa transisi dengan beberapa kelonggaran.
Terkait hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk membuka kembali sejumlah tempat yang ditutup pada masa PSBB sebelumnya antara lain perkantoran, pusat perbelanjaan, taman rekreasi, pusat olahraga, dan rumah ibadah. Namun pembukaan kembali tempat-tempat tersebut harus diikuti dengan protokol ketat.
Editor: Arif Budiwinarto