RDF Rorotan 2 Kali Gagal Uji Coba, Proyek Rp1,2 Triliun Ini Patut Dicurigai
Ali Lubis
Anggota DPRD Jakarta F-Gerindra Periode 2024-2029
PROYEK Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan di Jakarta Utara masih dibelit persoalan. Fasilitas pengolahan sampah yang disebut-sebut sebagai terbesar di dunia itu, hingga kini masih menuai protes warga akibat dampak lingkungan yang ditimbulkan.
RDF Rorotan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektare dengan kapasitas olahan mencapai 2.500 ton sampah per hari. Proyek yang dimulai tahun 2023 dan rampung pada akhir 2024 ini menelan anggaran hampir Rp1,2 triliun yang seluruhnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
Penggunaan anggaran sebesar itu semestinya diiringi dengan kajian matang, mulai dari perencanaan, kajian teknis, hingga analisis dampak lingkungan (Amdal). Faktanya, hingga kini pengoperasian RDF Rorotan masih menimbulkan masalah serius.
Dalam dua kali uji coba, masyarakat sekitar masih mengeluhkan bau busuk yang menyengat hingga ke permukiman, bahkan puluhan anak dilaporkan mengalami ISPA. Ini menunjukkan proyek tersebut belum siap secara lingkungan.
Sementara Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga belum transparan terkait dokumen Amdal RDF Rorotan. Sejumlah warga disebut telah meminta penjelasan resmi namun belum pernah ditunjukkan hingga kini.