Respons Murid SMA di Cibinong soal Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka: Senang Akhirnya Bisa Sekolah
Dia tetap khawatir dengan penularan Covid-19. Dia berharap uji coba pembelajaran tatap muka ini bisa berjalan lancar.
"Tapi tetap jangan anggap remeh Covid-19. Makanya uji coba ini tidak semua sekolah dibuka. Semoga sukses uji cobanya, bisa dilanjutkan dengan tetap menjaga protokol kesehatan," katanya.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kehumasan, SMA Negeri 2 Cibinong, Teguh Setya Nugraha mengatakan uji coba pembelajaran tatap muka dilakukan dengan pembagian shift. Jam pembelajaran antara kelas 10,11, dan 12 dijadwal agar tidak bentrok.
"Jadi kita berlakukan uji coba sesuai arahan, kita di sini 50 persen. Ada 12 kelas, satu kelas 18 orang. Kita jadwal, kelas 10 dari Senin sampai Selasa, kelas 11 dari Rabu sampai Kamis, dan kelas 12 dari Jumat-Sabtu," kata Wakil Kepala Sekolah bidang Kehumasan, SMA Negeri 2 Cibinong, Teguh Setya Nugraha.
Teguh mengatakan siswa siswi yang masuk sekolah tatap muka diwajibkan membawa bekal dari rumah. Karena sekolah tidak membuka kantin karena takut terjadi kerumunan.
"Yang disetujui orang tua bisa ikut sekolah tatap muka, tetapi yang tidak, belum bisa. Makanya ada satu kelas yang isinya hanya dua orang, itu karena yang lain tidak mendapat izin orang tua," kata Teguh.
Seperti diketahui, Pemkab Bogor melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor selama sebulan ke depan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka untuk 170 dari 200 sekolah yang mengusulkan.
Editor: Ibnu Hariyanto