Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 6 Siswa SD di Cipayung Serahkan Temuan HP ke Polisi, Kapolda Metro: Kalian Pahlawan
Advertisement . Scroll to see content

Rindu Siswa Terobati dengan PTM, Orang Tua Waswas Muncul Klaster Baru

Senin, 06 September 2021 - 18:46:00 WIB
Rindu Siswa Terobati dengan PTM, Orang Tua Waswas Muncul Klaster Baru
Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM). (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) membuat sejumlah orang tua mulai waswas akan muncul klaster baru Covid-19. Di sisi lain, PTM menjadi obat rindu bagi para siswa yang sejak 1,5 tahun tak mendapatkan pendidikan di sekolah.

"Sebenarnya bagus, saya menyambut baik tatap muka. Sebab, belajar budi pekerti tak bisa dilakukan secara online," kata salah satu orang tua, Ghani (40), Senin (6/9/2021).

Putri Ghani, Shabira Talita telah mengikuti PTM di sekolahnya SDN 03 Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (1/9/2021) lalu. Dia pun masuk dalam sesi dua, yaitu jam 09.30-11.30 WIB.

Selama belajar itu, Ghani harus memulai kebiasaan barunya. Ia harus mengantarkan kembali anaknya ke sekolah dan melanjutkan kerjanya. Kondisi ini jauh berbeda saat sekolah online lalu yang membuat dirinya tak perlu lagi keluar rumah.

Meski demikian, saat bersekolah, Ghani mengingatkan agar anaknya tetap menjaga prokes. Penggunaan masker dan terus menyemprotkan hand sanitizer menjadi edukasi yang selalu dia berikan kepada anaknya saat malam dan pagi sebelum berangkat sekolah.

"Anak saya kelas 2, jadi agak sulit kalau engga diingatkan terus," katanya.

Meski sebagian dirinya menyambut baik dengan PTM yang berlangsung sepekan lalu, sebagai orang tua, Ghani mengakui dirinya juga memiliki ketakutan akan adanya potensi penyebaran Covid-19. Ancaman tertular bisa terjadi sewaktu-waktu.

Karenanya, dia telah mengantisipasi hal ini. Saat pulang sekolah, setelah menyemprotkan disinfektan, anaknya langsung mandi dan membersihkan diri dari virus.

Selain itu, dia juga telah berjaga-jaga bila nantinya di sekolah si anak muncul warga yang terpapar. Begitu dapat informasi itu, dirinya akan melarang anaknya untuk ke sekolah.

"Akan saya minta dia di rumah aja," ujarnya.

Hal berbeda diungkapkan Maria Ulfah, orang tua dari Fairaz El Bachrie yang kini bersekolah di SDQU Wahda Islamiyah Depok. Dia menyambut baik pembelajaran PTM dengan tetap meminta agar prokes di sekolah mesti diperketat.

Maria yakin penerapan PTM merupakan bentuk terbaik terhadap pelajar di masa pandemi. Kejenuhan sistem belajar online selama 1,5 tahun terakhir, terbayar lengkap dengan sistem baru ini. 

"Hanya saja saya jujur, waswas takut anak saya terpapar," kata Maria.

Agar kejadian itu tak terjadi, selain memperketat prokes, dia juga selalu mengingatkan agar anaknya tak melepaskan masker apa pun yang terjadi.

"Ekstra prokes dibekali masker ganti, tisu basah, hand sanitizer dan nggak lupa dikasih vitamin," tuturnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut