Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KAI Daop 1 Jakarta Siapkan 1.732 Perjalanan KA untuk Masa Angkutan Nataru 2025/2026
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Stasiun Manggarai, Masa Kolonial Belanda hingga Era Modern

Rabu, 11 September 2024 - 06:11:00 WIB
Sejarah Stasiun Manggarai, Masa Kolonial Belanda hingga Era Modern
Stasiun Manggarai (foto: iNews.id/Reza Fajri)
Advertisement . Scroll to see content
Stasiun Manggarai tempo dulu (dok. KAI Heritage)
Stasiun Manggarai tempo dulu (dok. KAI Heritage)

Empat tahun kemudian atau tepatnya pada 1 Mei 1918, Stasiun Manggarai selesai dibangun dan resmi dibuka untuk umum.

Stasiun ini lalu menjadi titik persimpangan lintas kereta api yang menghubungkan Tanah Abang-Duri, Batavia-Gambir, Meester Cornelis (Jatinegara)-Bekasi, Depok-Bogor, dan jalur cabang menuju eks-Stasiun Meester Cornelis NIS (sekarang Dipo Bukit Duri). 

Stasiun Manggarai kini menjadi bangunan cagar budaya dan terdaftar di situs Kemendikbud dengan Nomor SK : 011/M/1999. Stasiun ini memiliki kanopi kayu yang khas di peron lama.

Desain asli kanopi seharusnya baja cor yang diimpor langsung dari Eropa. Namun, karena material baja kanopi tidak tersedia di pabriknya akibat Perang Dunia I (1914-1918), pesanan dibatalkan.

Stasiun Manggarai di Masa Perjuangan

Stasiun Manggarai juga menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia. Stasiun Manggarai menjadi awal keberangkatan rombongan Presiden Soekarno ketika pemindahan ibu kota sementara dari Jakarta ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut