Serapan APBD DKI Tak Sesuai Target, DPRD Sebut Perencanaan Tak Matang
JAKARTA, iNews.id – Serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta hingga akhir Desember 2018 mencapai 82,03 persen. Penyerapan anggaran tersebut tak sesuai target yang dicanangkan sebesar 87 persen.
Serapan anggaran 2018 juga lebih rendah dari tahun sebelumnya. Pada 2017, serapan APBD mencapai 82,60 persen atau 0,57 persen lebih tinggi dari tahun ini.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai, rendahnya serapan anggaran DKI tahun lantaran perencanaan program Gubernur Anies Baswedan tidak matang.
“Kalau perencanaan matang pasti bisa eksekusi. Kalau akibat Silpa yang tinggi itu bermula dari persoalan perencanaan saja,” kata Gembong saat dihubungi, Rabu (2/1/2019).
Politikus PDI Perjuangan itu juga menilai rendahnya serapan APBD 2018 disebabkan Gubernur Anies banyak merotasi pejabat, sementara penggantinya belum siap. Alhasil, jabatan kepala dinas banyak diisi pelaksana tugas (Plt).
“Menetapkan pejabat pada posisi Plt. Walaupun Anies menyampaikan Plt sama kewenangan dengan pejabat, tapi di lapangan Plt tidak mau atau mampu eksekusi ketika program dicanangkan pejabat sebelumnya. Jadi di akhir masa triwulan kedua mereka tidak mampu eksekusi,” ujar dia.
Dia mencontohhkan program-program yang tidak digarap padahal sudah dianggarkan, seperti pembangunan 16 puskesmas dan perbaikan 93 sekolah. Pembangunan JPO terealisasi dua dari sepuluh yang dianggarkan. Lalu, pembangunan lima rusun dicoret lantaran salah skema pembiayaan dan lain sebagainya.
“Harapan kita pertama di awal 2019 ini seluruh pejabat bisa ditetapkan,” tutur Gembong.
Editor: Khoiril Tri Hatnanto