Siswa Kolong Tol Mohon ke Jokowi agar Bisa UN Tanpa Kartu Keluarga
JAKARTA, iNews.id - Ada pemandangan berbeda di halaman Museum Seni Rupa dan Keramik, Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Rabu (2/5/2018). Ratusan siswa dan ibu-ibu wali murid dengan busana kebaya berkumpul untuk mengikuti acara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Selain ucapaca bendera, ragam kegiatan juga digelar di antaranya pentas tarian Nusantara yang dibawakan anak-anak PAUD dan TK, membuat keramik bersama dan jelajah museum. Para siswa pun menyambut antusias.
Ibu guru kembar yang menginisiasi acara ini, Sri Rossyati dan Sri Irianingsih, mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai bentuk penghargaan terhadap para pahlawan sekaligus menanamkan kecintaan generasi muda pada bangsa.
Di tengah kemeriahan acara Hardiknas ini, pendiri Sekolah Darurat Kartini (SDK)menyampaikan harapannya agar pemerintah lebih memperhatikan nasib anak-anak marginal dalam mendapatkan layanan pendidikan.
”Mohon pemerintah dapat mengizinkan anak-anak marjinal yang tidak memiliki kartu keluarga dan akta kelahiran dapat ikut ujian nasional karena sekarang mereka disyaratkan punya KK dan akta kelahiran untuk bisa ikut UN,” kata Sri.
Kegelisahan itu disampaikan mengingat banyak anak-anak miskin yang menjadi muridnya tidak punya KK dan akta kelahiran. “Kasihan mereka, mau kapan terentaskan kalau syarat ujian nasional menyulitkan, Mereka itu sama dengan kita, Warga Negara Indonesia” ujarnya. Salah satu siswa bahkan menulis surat untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang permohonan itu.

Direktur Akademi Indonesia SDK Adjat Wiratma mengatakan, dinas pendidikan, bahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus melihat kondisi di lapangan. Meski pemerintah sudah mengucurkan bantuan pendidikan, namun masih banyak yang belum tersentuh. Masalah administrasi kependudukan orang tua siswa menjadi salah satu penyebabnya.
“Jangan persulit warga miskin. Mereka bisa bersekolah di SDK tanpa syarat, pemerintah juga tidak membantu mereka, sekarang mau ujian dipersulit dengan syarat-syarat yang sulit mereka penuhi, mohon lebih bijaksana”, ujarnya.
Sekolah Darurat Kartini adalah sekolah gratis bagi warga kurang mampu yang berlokasi di Sekitar Kolong Tol Lodan Ancol, Jakarta Utara. Sekolah ini didirikan Ibu Guru Kembar sejak 1990. Anak-anak usia PAUD hingga SMA yang bersekolah merupakan warga miskin yang tinggal di rumah semipermanen di kolong tol, pinggir kali dan rel kereta api. Mereka banyak yang tidak memiliki KK dan akta kelahiran.
Editor: Zen Teguh