Viral Warga di Pamulang Tewas Dibunuh Adik, Diduga karena Berebut Warisan
JAKARTA, iNews.id - Viral di media sosial seorang adik membunuh kakaknya di Pamulang, Tangerang Selatan. Dalam video yang beredar, peristiwa itu diduga terjadi karena berebut warisan.
Dijelaskan bahwa seorang pria ditemukan bersimbah darah di depan warung kelontong di Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan pada Rabu kemarin.
“Seorang pria ditemukan tewas bersimbah darah di depan warung kelontong Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu siang (30/4/2025). Korban diduga dibunuh saudaranya sendiri karena rebutan harta warisan,” bunyi keterangan video tersebut.
Dihubungi terpisah, Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang membenarkan kejadian dalam video yang viral. Victor mengatakan pihaknya masih mendalami motif pembunuhan tersebut.
"Betul ada kejadian itu. Satu orang meninggal. Sementara kita dalami soal motifnya, harus pelakunya kena dulu," ucap Victor kepada wartawan, Kamis (1/5/2025).
Victor belum bisa memastikan perkara yang pemicu pembunuhan karena rebutan harta warisan atau tidak. Dia mengatakan isu itu tersiar di masyarakat dan akan didalami.
"Belum pasti, itu dari masyarakat yang beredar mungkin seperti itu, sementara kita dalami motifnya apa," ujar dia.
Dia mengatakan peristiwa ini diketahui bermula dari laporan masyarakat soal keributan di depan warung Kedaung, Pamulang. Saat tiba di lokasi, dia mengatakan korban sudah bersimbah darah dan dinyatakan meninggal dunia.
"Kita dapat informasi dari masyarakat ada keributan di depan warung di Kedaung, Pamulang. Dari situ kita dapatkan orang terluka parah, masyarakat hubungi kepolisian, begitu kita datang si korban dalam keadaan meninggal dunia, langsung kita bawa ke RS Polri," ungkapnya.
Dia menjelaskan, korban diduga dibacok. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan forensik pada jenazah korban.
"Karena kita lihat ada luka. Diduga (dibacok) untuk kepastiannya kita menunggu hasil pemeriksaan dokter forensik, yang pasti ada luka di sekitar leher dan pundak," kata Victor.
Editor: Puti Aini Yasmin