Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bantah Disebut Tampar Murid, Guru di Subang: Kami Hanya Mendidik Anak Ini Sering Melanggar
Advertisement . Scroll to see content

Warga Depok Geram Anak Gagal Masuk SMA Negeri, Jarak Rumah Kurang dari 1 Km

Selasa, 25 Juni 2024 - 15:55:00 WIB
Warga Depok Geram Anak Gagal Masuk SMA Negeri, Jarak Rumah Kurang dari 1 Km
Rina, warga Depok mengeluhkan tak bisa memasukkan anaknya ke SMA Negeri.(Foto: Refi Sandi)
Advertisement . Scroll to see content

DEPOK, iNews.id - Rina (34) warga kompleks Kopassus Pelita 1, Sukatani, Tapos, Depok menceritakan nasib anaknya yang tidak lolos dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 di SMA Negeri 4 Kota Depok, Jawa Barat. Dia mempertanyakan alasan anaknya tak lolos meski jarak rumah ke sekolah hanya 794 meter dengan kuota sekitar 600-an siswa dalam jalur zonasi.

"Kemaren anak saya daftar di SMAN 4 Depok sini pakai zonasi ternyata enggak diterima karena jarak. Jaraknya tuh cuma 794 meter," kata Rina saat ditemui di depan SMAN 4 Depok, Selasa (25/6/2024).

Dia belum mempertimbangkan jalur lainnya. "Enggak masuk, belum coba jalur lain, katanya jalur lain pakai prestasi, anak saya rata-rata (nilai rapot) 87, cuma katanya ada yang bilang 90, jadi ya enggak berani lah," ujarnya.

Rina menyebut proses PPDB untuk jalur zonasi hanya ada waktu sekitar tiga hari. Dalam waktu itu, dia berupaya mendaftarkan anaknya ke SMAN 13 Depok juga tak terima.

"Dari tanggal 7-10 Juni, enggak diterima, pakai zonasi juga enggak diterima, SMAN 13 Juga enggak diterima," ujarnya.

Rina mengatakan anaknya ingin sekali masuk sekolah negeri, namun apa daya jarak yang dekat pun tak lolos PPDB tahun ini. Dia mencurigai adanya dugaan praktik pungutan liar (pungli).

"Ya kasihan anak saya juga sih, padahal dia pengen masuk negeri, tapi kalah sama yang dekat-dekat dan berduit gitu. Kalau kita kan orang enggak mampu, pengen anak masuk negeri, tapi ya enggak tau juga sih, yang punya duit pasti menang," katanya.

Sementara itu, ratusan massa juga berdemo di depan SMAN 4 Depok. Mereka memprotes PPDB yang diduga ada kecurangan.

Massa aksi juga membawa sejumlah alat peraga demonstrasi berupa tulisan diantaranya 'Ada apa..?? Pengumuman PPDB SMA/SMK Terlambat', 'Aneh Setiap Tahun PPDB SMA/SMK di Depok Amburadul', 'Sekolah Negeri Untuk Siswa Miskin', 'Kenapa Sekolah Negeri Menolak Siswa Miskin?', 'Usut Tuntas Dugaan Mafia PPDB SMA-SMK', dan lainnya.

"Dewan Kesehatan Rakyat kembali hadir di depan Sekretariat Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMA Negeri Kota Depok wabil khusus SMAN 4 Kota Depok. Tidak lain tidak bukan karena banyak persoalan dalam proses PPDB Tahun 2024 ini, saya tidak mengerti kenapa Menteri Pendidikan Nadiem Makarim tidak berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki keamburadulan PPDB setiap tahun, ada apa?" kata Ketua DKR, Roy Pangharapan dalam orasinya.

"Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat berulang kali selalu setiap tahun timbul masalah, timbul masalah tanpa mau memperbaiki," ujarnya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut