WFO Sektor Nonesensial Maksimal 25 Persen, Anies Minta Perusahaan Patuh
JAKARTA, iNews.id - Jakarta tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan perlu adanya intervensi pengetatan protokol kesehatan untuk menekan angka kasus aktif.
Salah satunya di perkantoran. Anies meminta perkantoran nonesensial agar mematuhi aturan PPKM Level 3 yaitu work from office (WFO) maksimal 25 persen.
"Harus ada intervensi yang dilakukan dan intervensi ini dengan melakukan pembatasan mobilitas yang biasa kita kenal PPKM dan levelnya adalah level 3 sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah pusat. Karena itu kantor nonesensial diharapkan kembali menerapkan WFH dan hanya 25 persen saja yang berkerja dari kantor," ujar Anies dalam laman Instagram @aniesbaswedan dikutip Rabu (9/2/2022).
Sementara itu aturan pembelajaran tatap muka (PTM) di Jakarta pun saat ini hanya 50 persen. Anies juga mengembalikan izin tetap berada di orang tua terkait PTM atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Sekolah sudah ditetapkan 50 persen PTM dan orang tua diberi kebebasan untuk memilih apakah anaknya ikut sekolah atau anaknya belajar dari rumah," ujarnya.
Kemudian, Anies juga mengurangi kapasitas tempat publik. Bahkan tak menutup kemungkinan akan melakukan pengetatan protokol kesehatan di semua tempat.
"Juga tempat tempat publik dikurangi kapasitasnya. Jadi ke depan kita akan melakukan pengetatan protokol kesehatan di semua tempat. Utamanya penggunaan masker dan check in PeduliLindungi di tempat umum," tuturnya.
Lebih lanjut, mantan Mendikbud itu mengimbau warga Jakarta agar tak abai dalam penggunaan masker dan check in PeduliLindungi. Selain itu, apabila suatu tempat terlihat penuh, Anies menyarankan untuk tidak memasuki kawasan tersebut.
"Jangan lagi ada pengabaian untuk penggunaan masker dan check in PeduliLindungi. Kita akan rutin melakukan pemeriksaan dan mengingatkan bila Anda datang ke sebuah tempat pilih untuk check in lewat PeduliLindungi bila Anda melihat tidak ada fasilitas itu jangan masuk dan laporkan ambil sikap bertanggung jawab. Dan bila kita menyaksikan sebuah tempat sudah penuh hindari untuk masuk. Jauhi, kenapa? Karena Omicron ini mudah sekali menular dan potensi itu harus kita hindari," katanya.
Editor: Rizal Bomantama