10 Berita Terpopuler 2021: Makam Kuno Dijaga Ular, Bentrok TNI-Polri hingga Mahasiswa S2 ITB Bunuh Diri
9. Senjata Tradisional Paling Mematikan yang Ditakuti Dunia, Nomor 1 Dipakai Pejuang Indonesia
Senjata tradisional paling mematikan yang ditakuti dunia mewarnai perjalanan sejarah suatu bangsa, tak terkecuali Indonesia. Senjata-senjata ini lazim digunakan saat perang, seperti saat para pejuang Tanah Air mengusir penjajah Belanda.
Setidaknya ada 10 senjata tradisional paling mematikan yang ditakuti di dunia. Salah satunya, bambu runcing. Senjata sederhana ini punya andil dalam perjuangan kemerdekaan, mengusir penjajah dengan persenjataan modern saat itu.
Bagian ujungnya yang runcing mudah menembus kulit musuh, bahkan mengoyak daging. Sekalipun korbannya masih hidup, luka yang diakibatkannya sulit disembuhkan. Selain itu terkadang di ujung lancipnya dibubuhi racun mematikan.
10. 6 Fakta Mahasiswa S2 Teknik Sipil ITB Bunuh Diri, Nomor 3 Bikin Ngelus Dada
Kasus bunuh diri ANHR, mahasiswa S2 Program Studi Magister Teknik Sipil (S2), Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), ITB angkatan 2018, pada Minggu (22/8/2021) sekitar pukul 05.00 WIB, membuat geger warga Kota Bandung. Ada enam fakta dari peristiwa tragis ini, baik dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) maupun pernyataan resmi ITB.
Salah satunya, korban ANHR bunuh diri menggunakan tali yang diikatkan di sebuah tiang di luar tempat kos, Jalan Cisitu Lama Indah 5 Nomor 4A, Kota Bandung. Petugas Unit Indonesia Finger Print Identification System (Inafis) Polrestabes Bandung menemukan secarik kertas bertuliskan permintaan maaf yang diduga kuat ditulis oleh korban.
Sehari sebelumnya, Sabtu (21/8/2021), korban asal Pamekasan, Madura itu bersikap biasa saja. Pada pukul 16.00 WIB, dia masih terlihat di kamarnya. Bahkan pukul 21.00 WIB, korban masih berbincang dengan teman-temannya satu tempat kos.
Berdasarkan keterangan resmi Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Dr Naomi Haswanto, korban ANHR telah menempuh studi di ITB selama 3 tahun atau enam semester dan sedang dalam tahap menyusun tesis untuk meraih gelar magister.
Editor: Maria Christina