Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 25 Dongeng Sebelum Tidur, Banyak Pesan Moral untuk Anak
Advertisement . Scroll to see content

10 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak Terpopuler, Sarat Pesan Moral

Jumat, 08 Desember 2023 - 14:19:00 WIB
10 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak Terpopuler, Sarat Pesan Moral
Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak. (Foto: Shutterstock)
Advertisement . Scroll to see content

6. Kawanan Semut dan Belalang

Di suatu hari yang panas, tinggalah seekor belalang duduk di atas pohon sambil menyanyi dan meminum air dingin. Di hadapannya, terlihat kawanan semut yang sibuk mengangkat bahan-bahan makanan dari tempat satu ke tempat yang lain.

Sembari bersantai, Belalang pun menyindir kawanan semut-semut tersebut. “Sungguh semut-semut yang aneh, di hari sepanas ini, masih saja bekerja. Lebih baik seperti aku, bersantai-santai sambil minum air dingin, berteduh di bawah rindangnya pohon,” ujar belalang sambil mengajak semut-semut untuk bergabung.

Kemudian, salah satu semut menjawab, "Kami harus mengumpulkan makanan. Jika tidak, kami akan kelaparan di musim dingin nanti. Lebih baik kamu juga mengumpulkan makananmu."

"Buat apa kumpulkan makanan dari sekarang? Musim dingin masih sangat lama, masih ada banyak waktu untuk mengumpulkannya. Aku mau bersantai saja," ujar Belalang tanpa mengindahkan ucapan semut.

Saat musim dingin tiba, salju tebal yang melapisi seluruh daerah membuat Belalang tidak bisa mendapatkan makanan. Belalang pun menangis meratapi nasibnya.

Akibatnya, sepanjang musim dingin, Belalang pun hidup dengan kelaparan. Sementara di akhir cerita ini, kawanan semut berpesta pora dengan makanan yang telah dikumpulkan selama musim panas.

7. Kisah Pohon Apel

Alkisah, ada sebuah pohon apel yang sangat besar dan rimbun. Buahnya banyak, manis, dan berwarna merah. Seorang anak kecil pun senang bermain di sekitar pohon itu.

Namun, semakin besar, anak kecil itu sudah tidak lagi bermain di sekitar pohon. Si Pohon Apel pun bersedih.

Suatu hari, anak kecil yang sudah tumbuh remaja itu datang ke tempat Pohon Apel. “Hai, kemarilah dan bermain-main di sekelilingku,” kata si Pohon Apel.

“Aku tidak sempat bermain. Aku kelaparan dan tidak memiliki uang. Aku tidak tahu harus berbuat apa,” ucap Si Anak.

“Kalau begitu, ambil saja semua buahku untuk kamu jual di pasar,” tawar si Pohon Apel. Si Anak senang sekali, mengambil semua pohon apel, dan menjualnya hingga ia bisa mendapatkan uang.

Setelah sekian lama, Si Anak tidak datang lagi dan membuat si Pohon Apel kesepian. Namun, beberapa tahun setelah itu, Si Anak kembali, dan pohon apel senang sekali dan mengajaknya kembali bermain di sekitarnya.

“Aku tidak punya waktu bermain, rumahku habis kebakaran, dan aku serta anak istriku tidak memiliki rumah lagi sekarang,” ujar Si Anak sedih.

“Kalau begitu, potong saja dahanku untuk dijadikan rumahmu,” ucap Si Pohon Apel. Si Anak gembira luar biasa dan langsung memotong habis batang pohon dengan hanya menyisakan sedikit batang serta akarnya.

Bertahun-tahun lamanya Si Anak tak kembali lagi. Si Pohon Apel benar-benar merasa kesepian. Namun, saat Si Anak datang, wajahnya sudah tua dan tubuhnya sudah bungkuk.

“Apa lagi yang kau butuhkan? Aku sudah tidak memiliki apa-apa. Buahku sudah habis, batangku pun sudah kau tebang. Aku hanya memiliki akar saat ini,” ucap Si Pohon Apel.

“Aku hanya membutuhkan sebagai tempat beristirahat untuk tempat tinggal abadiku. Aku memilih tempat ini di dekatmu karena kamu adalah teman terbaikku,” ungkap Si Anak.

Di akhir kisah ini, Si Anak yang sudah menjadi kakek-kakek meninggal dunia dan dikuburkan di dekat pohon apel itu.

8. Dongeng Kisah Pangeran Katak

Pada suatu malam yang indah, seorang putri tengah mengenakan topi dan bakiaknya. Ia pergi berjalan-jalan sendirian di hutan. Saat ia sampai di mata air dingin, ia kemudian duduk untuk beristirahat sebentar.

Ia memiliki mainan favorit berupa bola emas di tangannya. Ia melemparkannya begitu tinggi sehingga dia tidak bisa menangkapnya. Bola itu terbang pergi, berguling di atas tanah, hingga jatuh ke mata air.

Sang putri pun melihat bola yang masuk ke dalam aliran sungai tersebut, namun ia tidak bisa berbuat apapun karena air pada sungai tersebut sangatlah dalam. Ia pun merasa kehilangan, dan berkata, "Jika ada yang bisa mengambil bola milikku, aku akan memberikan semua pakaian dan perhiasan yang bagus, serta semua yang saya miliki di dunia," kata sang Putri.

Tiba-tiba, seekor katak mengeluarkan kepalanya dari air, dan berkata, "Putri, mengapa kamu menangis begitu sedih?" kata si Katak. "Katak, sayang! Apa yang bisa kamu lakukan untukku? Bola emasku jatuh ke sungai," kata Putri.

Katak itu pun berkata, "Aku tidak mau mutiara atau pakaian bagusmu. Namun, jika kamu akan mencintaiku, membiarkan aku hidup bersamamu, makan dari piring emasmu, dan tidur di tempat tidurmu, aku akan membawakan bolamu lagi."

“Aku yakin ia tidak akan pernah bisa keluar dari musim semi untuk mengunjungiku, meskipun dia mungkin bisa mendapatkan bola tersebut. Baiklah, aku akan memberitahunya bahwa dia akan mendapatkan apa yang dia minta," ungkap putri dalam hati. 

"Baiklah, jika kamu mau membawakan bolaku, aku akan melakukan semua yang kamu minta," kata Putri.

Kemudian katak itu pergi menyelam jauh di bawah air. Katak pun muncul lagi dengan bola di mulutnya dan melemparkannya ke tepi sungai.

Segera setelah putri melihat bolanya, ia berlari untuk mengambilnya. Namun, ia tidak pernah memikirkan katak, tetapi berlari pulang dengan secepat mungkin. Katak itu memanggilnya, "Tinggallah, dan bawa aku bersamamu seperti katamu," kata katak. Tapi putri tidak berhenti.

Keesokan harinya, putri mendengar suara aneh seperti ada yang naik di tangga. Ia mendengar ketukan di pintu dan sebuah suara kecil berteriak dan berkata, “Buka pintu, putriku sayang. Buka pintu untuk cinta sejatimu di sini! Ingat kata-kata yang kamu dan aku katakan di dekat air mancur, di bawah naungan greenwood.”

Sang putri pun berlari ke pintu dan membukanya. Setelah membukanya tampak seekor katak tengah berdiri di balik pintu tersebut. Ia sangat ketakutan. Kemudian, ia menutup pintu secepatnya dan kembali ke tempat duduknya.

Raja, ayahnya, melihat bahwa ada sesuatu yang membuatnya takut, bertanya apa masalahnya. "Ada katak jahat di pintu," katanya, “Aku mengatakan kepadanya bahwa dia harus tinggal bersamaku di sini, berpikir bahwa dia tidak akan pernah bisa keluar dari musim semi, tetapi ia ada di sana dan ingin masuk," kata Putri sangat panik.

Kemudian raja berkata kepada putri muda itu, "Seperti yang telah kamu katakan, kamu harus menepatinya. Jadi, pergilah dan biarkan ia masuk," kata sang Raja.

Putri pun melakukannya. Katak itu melompat ke dalam ruangan, langsung meloncat naik hingga datang dekat ke meja di mana sang putri duduk.

Meskipun sangat tidak rela, putri kemudian mengangkatnya dan meletakkannya di atas bantal di tempat tidurnya sendiri. Begitu cahaya muncul, katak melompat dan keluar dari rumah. "Akhirnya dia pergi dan aku tidak akan bermasalah dengannya lagi," pikir sang Putri.

Tapi ia salah. Saat malam datang lagi, ia mendengar ketukan yang sama di pintu. Dan ketika sang Putri membuka pintu, katak masuk, dan tidur di atas bantal seperti sebelumnya, sampai pagi tiba.

Di malam ketiga, ia melakukan hal yang sama. Namun, ketika sang putri terbangun pada keesokan paginya, ia terkejut. Bukannya katak, justru ada seorang pangeran tampan yang menatapnya dengan sangat tulus.

Sang pangeran mengatakan bahwa ia diubah oleh seorang peri menjadi katak. Untuk kembali menjadi pangeran, ia harus bertemu dengan putri yang mau menikah dengannya. "Kamu telah menghancurkan kutukan ini. Sekarang aku tidak memiliki apa-apa untuk diharapkan, kecuali pergi bersamamu ke kerajaan ayahku. Aku akan menikahimu dan mencintaimu selamanya," katanya.

Mereka pun kemudian pergi ke kerajaan sang Pangeran dengan delapan kuda yang indah dengan penuh sukacita dan kegembiraan. Di akhir dongeng yang romantis ini, mereka pun hidup bahagia.

9. Beruang dan Lebah

Suatu hari, ada seekor beruang yang sedang menjelajahi hutan untuk mencari buah-buahan. Ia menemukan pohon tumbang dengan sarang tempat lebah menyimpan madu.

Beruang itu pun mulai mengendus dengan hati-hati untuk mengetahui apakah kawanan lebah sedang berada dalam sarang tersebut.

Tiba-tiba, sekumpulan lebah pulang dengan membawa banyak madu. Lebah-lebah itu menyengatnya dengan tajam lalu lari bersembunyi ke dalam lubang batang pohon.

Beruang tersebut pun marah, loncat ke atas batang yang tumbang tersebut, dan dengan cakarnya menghancurkan sarang lebah. Namun, hal ini membuat seluruh kawanan lebah keluar dan menyerang sang Beruang.

Beruang yang malang itu pun lari terbirit-birit. Ia menyelamatkan dirinya dengan menyelam ke dalam air sungai.

Pesan moral yang dapat dipelajari dari kisah tentang beruang dan lebah ini adalah seseorang harus lebih bijaksana untuk menahan diri. Si Kecil bisa belajar bahwa melampiaskan emosi yang tidak dikelola dengan baik justru bisa menambah masalah setelahnya.

10. Angsa dan Telur Emas

Pada suatu hari, hiduplah seorang petani membawa seekor angsa pulang ke rumahnya. Esoknya, angsa tersebut mengeluarkan telur emas. Ia berpikir bahwa angsa tersebut adalah angsa ajaib. Petani pun segera membawa telur emas itu ke pedagang emas di pasar untuk mengetahui apakah telur tersebut benar-benar emas.

"Ini emas murni," kata pedagang emas. Pedagang tersebut membelinya dengan uang yang banyak.

Sejak saat itu, angsa mengeluarkan telur emas setiap hari. Kini, petani telah memiliki selusin telur emas. Namun, petani itu masih belum puas. "Aku akan kaya raya. Tapi, aku ingin angsa mengeluarkan lebih banyak telur emas setiap hari agar aku cepat kaya," kata petani.

"Aku tidak akan menunggu besok. Aku ingin cepat kaya. Aku akan menyembelih angsa itu dan mengambil seluruh emas dalam tubuhnya," pikir petani.

Petani itu pun akhirnya menyembelih angsa. Ia sangat kaget karena ia tidak menemukan satupun telur emas di dalam tubuh angsa.

Kini, petani hanya bisa menyesal karena sudah serakah. Andai saja ia tidak menyembelihnya, pasti ia masih bisa mendapatkan telur emas.

Dongeng ini mengajarkan anak untuk tidak menjadi orang yang serakah. Sebab, demi meraih kesuksesan, diperlukan kerja keras dan kesabaran.

Editor: Simon Iqbal Fahlevi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut