Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Udara Jabodetabek Masuk Level Beracun, Ahli Peringatkan Situasi Darurat Kesehatan Publik!
Advertisement . Scroll to see content

10 Kota di Indonesia dengan Udara Paling Kotor, Nomor 1 Tangsel!

Rabu, 04 Juni 2025 - 17:42:00 WIB
10 Kota di Indonesia dengan Udara Paling Kotor, Nomor 1 Tangsel!
Tangerang Selatan tercatat sebagai wilayah dengan udara terkotor di Indonesia. (Foto: Aldhi Chandra)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Aplikasi Nafas Indonesia merilis ranking kualitas udara wilayah di Indonesia, Rabu 4 Juni 2025. Tercatat ada 10 kota dengan kualitas udara paling kotor dan paling bersih.

Parameter penilaian ranking kualitas udara adalah skor PM2.5 di wilayah tersebut, dalam periode pemantauan April hingga Mei 2025. So, seperti apa datanya?

10 Wilayah dengan Udara Terkotor

1. Tangerang Selatan (PM2.5 43 µg/m³)
2. Bandung (PM2.5 42 µg/m³)
3. Semarang (PM2.5 39 µg/m³)
4. Surabaya (PM2.5 38 µg/m³)
5. Tangerang (PM2.5 37 µg/m³)
6. Malang (PM2.5 36 µg/m³)
7. Depok (PM2.5 36 µg/m³)
8. DKI Jakarta (PM2.5 43 µg/m³)
9. Solo (PM2.5 35 µg/m³)
10. Bekasi (PM2.5 33 µg/m³)

10 Wilayah dengan Udara Terbersih

1. Kepulauan Seribu (PM2.5 8 µg/m³)
2. Makassar (PM2.5 11 µg/m³)
3. Belitung (PM2.5 12 µg/m³)
4. Manado (PM2.5 15 µg/m³)
5. Balikpapan (PM2.5 15 µg/m³)
6. Pekanbaru (PM2.5 23 µg/m³)
7. Samarinda (PM2.5 24 µg/m³)
8. Bali (PM2.5 25 µg/m³)
9. Medan (PM2.5 25 µg/m³)
10. Palembang (PM2.5 26 µg/m³)

Dari data di atas, dapat diartikan bahwa Malang dan Bandung yang umumnya berhawa sejuk justru bisa lebih berpolusi dari DKI Jakarta. Ini tentu harus menjadi perhatian semua orang.

Ahli Kesehatan Lingkungan Griffith University Australia dr Dicky Budiman mengimbau kepada setiap kepala daerah untuk melakukan reaksi cepat untuk mengatasi masalah buruknya kualitas udara di wilayah mereka.

Sebab, paparan udara buruk yang terjadi secara terus menerus akan meningkatkan risiko kesehatan bagi masyarakat di wilayahnya itu.

"Tidak terlihat seperti virus, tapi infeksi karena rusaknya saluran pernapasan atas akibat menghirup polusi setiap hari sering kali gak disadari oleh publik hingga akhirnya kritis," ungkap dr Dicky pada iNews.id, Rabu (4/6/2025).

Udara beracun bisa menyebabkan fatalitas, terutama bagi anak-anak, lansia, orang dengan asma maupun penderita penyakit jantung. Bahkan, dapat meningkatkan risiko kematian dini akibat stroke dan kanker paru-paru.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut