10 Orang Berpotensi Tersangka Kasus Jiwasraya, Pemeriksaan Pekan Depan di Kejagung
JAKARTA, iNews.id - Kejaksaan Agung (Kejagung) akan memanggil para pihak terkait kasus Jiwasraya pekan depan. Sedikitnya ada 25 orang yang akan dimintai keterangan.
Jaksa Agung Burhanuddin mengatakan, saat ini ada 10 orang yang dicegah bepergian ke luar negeri terkait kasus tersebut. Pencegahan dilakukan sejak tadi malam.
"Terjadwal nanti Senin, Selasa kemudian tanggal 6, 7, 8 kita panggil secara keseluruhan. Jadi semua jumlah sekitar 25 orang." ujar Burhanuddin di Kejagung, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2019).
Menurutnya, 10 orang yang dicegah bepergian ke luar negeri berpotensi menjadi tersangka. Mereka, yaitu berinisial HR, DH, HP, NZ, DW, GL, GR, HD, BT dan HS.
"Ya betul potensi untuk tersangka," ucapnya.
Dia tidak menjelaskan detail berapa orang dari pihak swasta dan Jiwasraya yang akan ditetapkan tersangka dari 10 nama tersebut.
"Nanti saja kita lihat perkembangan. Setiap kegiatan silakan tanya dengan Pak Jampidsus," ucapnya.
Sementara itu Direktur Avere Mitra Investama, Teguh Hidayat menilai, agar kasus Jiwasraya terang benderang dan tidak menjadi komoditas politik, penegak hukum seperti kepolisan, Kejaksaan atau KPK segera memeriksa manajemen Jiwasraya. Termasuk manajemen Jiwasraya yang berani menawarkan bunga fix di atas bunga deposito dan semua risiko investasi ditanggung oleh Jiwasraya sendiri.
Seharusnya, kata dia manajemen asuransi dilarang menjanjikan keuntungan karena bertentangan dengan regulasi yang ada di pasar modal dan asuransi.
“Pasti akan terbuka semua. Termasuk bandar sahamnya. Itu tidak susah mengungkapnya. Jangan malah politikus menyalahkan Presiden Jokowi atau Menteri BUMN. Itu semua enggak nyambung yang jelas-jelas salah itu direksi Jiwasraya pada saat itu,” katanya.
Menurutnya, kasus Jiwasraya dimulai sejak 2016. Ini dibuktikan dengan ada tiga saham yang mengalami kenaikan tidak wajar.
Sebelum 2016, kata dia Jiwasraya bermain saham swasta. “Namun di 2016 jumlah saham tersebut berkurang dan digantikan dengan saham BUMN dan BUMD yang market cap nya kecil. Kepemilikan saham Jiwasraya di tiga perusahaan itu naik cukup besar,” ucapnya.
Editor: Kurnia Illahi