Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mahasiswa Mau Kerja ke Luar Negeri? Kemendiktisaintek Siapkan Program Khusus!
Advertisement . Scroll to see content

1.047 Mahasiswa Korban TPPO di Jerman Dijanjikan Gaji Rp30 Juta, Ternyata Jadi Pekerja Kasar

Rabu, 27 Maret 2024 - 16:59:00 WIB
1.047 Mahasiswa Korban TPPO di Jerman Dijanjikan Gaji Rp30 Juta, Ternyata Jadi Pekerja Kasar
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/3/2024). (Foto MPI).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 1.047 mahasiswa korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus program magang mengalami eksploitasi. Mereka menjadi pekerja kasar yang tidak sesuai dengan jurusannya. 

Hal itu terungkap setelah memeriksa empat dari 1.047 mahasiswa yang menjadi korban TPPO tersebut. 

"Yang kita dapatkan keterangan. Mereka sebagai tukang angkat-angkat, bahasanya di Indonesia sebagai kuli," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Selain itu, menurut dia, para korban dijanjikan gaji sebesar Rp30 juta saat mengikuti program magang tersebut. 

"Gajinya mereka menerima sekitar Rp30 juta, tapi itu ada pemotongan penginapan dan sebagainya, termasuk biaya-biaya kehidupan sehari-hari, yang kos di Jerman cukup tinggi," kata Djuhandhani.

Dengan biaya hidup yang tinggi itu, kata Djuhandhani, mahasiswa justru harus berutang kepada koperasi yang difasilitasi oleh para tersangka. 

"Rata-rata mahasiswa malah rugi membayar talangan, malah sampai saat ini banyak yang masih bayar talangan, yang oleh universitas tawarkan mereka ke Jerman tidak mendapat untung, tapi malah menyiapkan utang di Indonesia," ucapnya. 

Dari gaji sebesar Rp30 juta tersebut, Djuhandhani mengungkap, para mahasiswa justru memiliki utang Rp24 sampai Rp50 juta di Indonesia, untuk mencukupi biaya hidup di Jerman. 

"Itu talangan yang diberikan koperasi," katanya. 

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut