13 Puisi Hari Pahlawan Singkat 10 November yang Penuh Makna
JAKARTA, iNews.id - Puisi Hari Pahlawan merupakan salah satu bentuk cara merayakan momen tersebut. Hari Pahlawan dirayakan setiap tanggal 10 November.
Dalam buku 'Bahasa Indonesia' terbitan Grafindo Media Pratama, puisi dalam Kamus Istilah Sastra adalah penghargaan atas puisi sebagai hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan dan penikmatan atas karya tersebut yang didukung kepekaan batin.
Judul: Derai-derai Cemara
Cemara menderai sampai jauh
Hati terasa akan jadi malam
Ada beberapa dahan ditingkap merapuh
Dipukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bisa tahan
Sudah lama bukan kanak lagi
Tapi ada suatu bahan
Yang bukan dasar perhitungan kini
Hidup hanya menunda kekalahan
Tambah terasing dari cinta sekolah rendah dan tahu,
ada yang tetap tidak diucapkan
Sebelum pada akhirnya kita menyerah
Judul: Pahlawan
Jika aku besar nanti
Kuingin ikuti semangat juangmu
Untuk membangun negeri ini
Wahai generasi muda
Bangkitlah engkau dari tidurmu
Ikutlah jejak para pahlawan bangsa
Demi kejayaan Nusantara tercinta
Judul: Di Balik Seruan Pahlawan
Kabut..
Dalam kenangan pergolakan pertiwi
Mendung..
Bertandakah hujan deras
Membanjiri rasa yang haus kemerdekaan
Dia dan semua yang ada menunggu keputusan Sakral
Serbu..
Merdeka atau mati! Allahu Akbar!
Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
Dalam serbuan bambu runcing menyatu
Engkau teruskan menyebut ayat suci
Engkau teriakkan semangat juang demi negeri
Engkau relakan terkasih menahan tepaan belati
Untuk Ibu Pertiwi
Kini kau lihat
Merah hitam tanah kelahiranmu
Pertumpahan darah para penjajah keji
Gemelutmu tak kunjung sia
Lindungannya selalu di hatimu
Untuk kemerdekaan Indonesia Abadi
Judul: Pahlawan Tak Dikenal
Sepuluh tahun yang lalu, di terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya berkata, kita sedang berperang
Dia tidak tahu bilamana ia datang
Kedua tangannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tetapi bukan tidur, sayang
Judul: Pahlawan
Oh pahlawan
Sesungguhnya tanpa pahlawan
Hidup ini tidak berarti
Karena pahlawan sudah berjasa
Pahlawan kau telah berperang
Demi Tanah Air dan bangsa
Aku bangga dengan pahlawan
Karena kau mengorbankan jiwa dan raga
Kau telah mengusir penjajah
Yang ingin mengambil rempah-rempah
Untuk dirinya sendiri
Terima kasih pahlawan
Judul: Diponegoro
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar, Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tidak bisa mati
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditinda
Sungguh pun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merajai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
Judul: Kata Para Pahlawan
Apa kata para pahlawan
Tentang kita yang tak lagi rela berkorban
Demi dan atas nama pengabdian
Karena dianggap hanya sebagai kesia-siaan
Apa kata para pahlawan
Tentang kita yang kerap mengepal tangan
Berteriak merdeka
Menikam badik menggali luka
Di atas jiwa khalayak yang terkoyak
Mengembuskan napas yang tersesak
Judul: Pahlawan
Oh para pahlawan
Engkau sangat berjasa pada negeri
Hari demi hari darahmu telah bercucuran
Hanya untuk negeri tercinta
Engkau bagaikan cahaya matahari yang menyinari negeri
Nyawamu berguguran untuk kemerdekaan
Materimu kau ikhlaskan untuk negeri
Bergerilya adalah jalamu untuk berperang
Duri yang menusuk dirimu tak ada rasa
Bagaikan embusan angin dunia
Wahai para pahlawan
Negeri ini sangat berterima kasih padamu
Doa kami akan selalu menyertaimu
Terima kasih para pahlawan
Kau membuat negeri ini merdeka
Ingatlah dengan satu hal
Yaitu NKRI harga mati
Judul: Doa Seorang Serdadu Sebelum Berperang
Tuhanku,
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal
Anak menangis kehilangan bapa
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhanku,
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku
Malam dan wajahku
adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara
Tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
biarpun bersama penyesalan
Apa yang bisa diucapkan
oleh bibirku yang terjajah?
Sementara kulihat kedua lenganMu yang capai
mendekap bumi yang mengkhianatiMu
Tuhanku,
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku
Judul: Karenamu Pahlawanku
Karenamu pahlawanku
Sekarang aku bisa hidup tenang
Tanpa kerja rodi romusa
Tanpa jerit takut rakyat tertembak
Karenamu pahlawanku
Sekarang bumi kami damai
Air dan tanah menjadi kekayaan pertiwi
Bukan Eropan, bukan juga Belanda
Karenamu pahlawanku
Aku hidup di zaman merdeka
Setiap badan memiliki hak sama
Karenamu pahlawanku
Hingga hari ini aku bisa menulis puisi dan sepucuk doa
Doa untuk roh roh suci kalian
Yang berjuang atas darah dan tulang
Judul: Penjajah Harus Pergi dari Indonesia
Penjajah itu sudah merusak persatuan
Persatuan bangsa Indonesia
Karena mereka telah membunuh pahlawanku
Mereka juga telah menyengsarakan rakyat Indonesia
Maka dari itu kita harus melawan para penjajah
Demi Indonesia merdeka kita harus bersatu
Agar bangsa Indonesia bisa tetap harmonis
Dan bersatu agar bangsa Indonesia
Menjadi bangsa yang makmur
Judul: Pahlawanku yang Berjasa
Dia yang berjuang demi Indonesiaku
Dia yang rela gugur demi Indonesiaku
Demi Indonesia..
Engkau rela berkorban
Dengan semangat..
Engkau berjuang agar Indonesia bisa merdeka
Engkau bertaruh nyawa demi Indonesia
Untuk mengusir penjajah
Oh Indonesiaku
Engkau pahlawan bangsaku
Jasamu luar biasa
Terima kasih pahlawanku
Yang telah gugur demi bangsaku
Judul: Pengorbanan
Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan jauh entah ke mana
Bagaikan pungguk merindukan bulan
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan
Pagi yang menjadi malam
Bulan yang menjadi tahun
Sekian lama telah menanti
Dirinya tak jua lepas
Andai aku sang Ksatria
Aku pasti menyelamatkannya
Namun semua hanya mimpi
Dirinyalah yang harus berusaha
Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi
Demikian kumpulan puisi hari Pahlawan yang bisa dibacakan dan penuh makna. Jangan pernah lupakan jasa para pahlawan ya!
Editor: Puti Aini Yasmin