13 Tokoh Sumpah Pemuda dan Perannya, Nomor 7 Pelantun Lagu Indonesia Raya Pertama Kali
JAKARTA, iNews.id - Para tokoh Sumpah Pemuda berperan krusial dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ikrar Sumpah Pemuda, yang diucapkan pada 28 Oktober 1928, menjadi salah satu tonggak sejarah penting dari pemuda Indonesia.
Tokoh-tokoh tersebut berpengaruh besar menyatukan pemuda Indonesia dari berbagai suku, agama, dan etnis. Mereka menanamkan semangat nasionalisme dan persatuan dalam melawan penjajahan Belanda.
Peran para tokoh ini tidak hanya berdampak positif terhadap perjuangan kemerdekaan, tetapi juga dalam pembangunan bangsa setelah merdeka. Mereka terlibat dalam berbagai aspek termasuk politik, pendidikan dan sosial.
Berikut beberapa tokoh yang berkontribusi dalam lahirnya Sumpah Pemuda dan perannya masing-masing, dikutip dari laman Museum Sumpah Pemuda:
Seorang pemuda asal Madiun, Soenario berperan sebagai penasihat panitia dan juga sebagai salah satu pembicara dalam perumusan Sumpah Pemuda.
Dari Jong Batak Bond, Amir dikenal dengan sikap anti-Jepangnya dan menjabat sebagai bendahara dalam Kongres Pemuda II.
Pemuda asal Minangkabau ini adalah tokoh dari Jong Sumatranen Bond yang diakui sebagai sastrawan dan politisi. Dia mengusulkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam ikrar Sumpah Pemuda.
Djoko menjabat sebagai wakil ketua dalam Kongres Pemuda II.
Sebagai ketua Kongres Pemuda II, Soegondo memimpin kegiatan Kongres Pemuda II dan dipilih dengan dukungan Mohammad Hatta, bernaung di bawah Persatuan Pemuda Indonesia (PPI).
Dokter dan politisi dari Jong Ambon ini aktif dalam panitia Kongres Pemuda I dan II.
Dolly Salim, putri dari eks Menteri Luar Negeri Agus Salim, juga berperan penting dalam sejarah Sumpah Pemuda. Dia melantunkan lagu Indonesia Raya untuk pertama kali dalam Kongres Pemuda II.
Sarmidi terlibat dalam diskusi tentang pendidikan pada Kongres Pemuda I dan II. Dia kemudian menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dari 1949 hingga 1950.
Sebagai Pembantu I, Johan, yang merupakan keturunan Tionghoa, berperan aktif dalam Kongres Pemuda II.
Dokter dan politikus dari Minahasa ini menjabat sebagai pembantu III dalam kepanitiaan Kongres Pemuda II.
Ketua Pemoeda Betawi ini adalah seorang ahli hukum yang berperan sebagai pembantu V dalam Kongres Pemuda II.
Sebagai Pembantu II, R. Katja mewakili Pemoeda Indonesia atau Jong Indonesie dalam kepanitiaan Kongres Pemuda II.
Komponis dan violinis, Wage menciptakan lagu Indonesia Raya dan memainkan lagu tersebut untuk pertama kalinya di Kongres Pemuda II tanpa teks.
Editor: Rizky Agustian