14 Rekomendasi Baru IDAI Soal Sekolah Tatap Muka 2022, Ortu Wajib Catat!
JAKARTA, iNews.id - Pembelajaran tatap muka (PTM) atau sekolah tatap muka sudah mulai dilakukan pada hari ini, Senin (3/1/2022) di beberapa wilayah. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun memberikan rekomendasi terkait pelaksanaan PTM ini.
Dalam edaran yang dirilis dalam situs resmi IDAI, ada 14 rekomendasi yang dipertimbangkan oleh dokter terkait sekolah tatap muka, berikut selengkapnya
1.Untuk membuka pembelajaran tatap muka, 100 persen guru dan petugas sekolah harus sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19.
2.Anak yang dapat masuk sekolah adalah anak yang sudah diimunisasi COVID-19 lengkap 2 kali dan tanpa komorbid.
3.Sekolah tetap harus patuh pada protokol kesehatan terutama fokus pada:
a.Penggunaan masker wajib untuk semua orang yang ada di lingkungan sekolah.
b.Ketersediaan fasilitas cuci tangan.
c.Menjaga jarak.
d.Tidak makan bersamaan.
e.Memastikan sirkulasi udara terjaga.
f.Mengaktifkan sistem penapisan aktif per harinya untuk anak, guru, petugas sekolah dan keluarganya yang memiliki gejala suspek COVID-19.
4.Untuk kategori anak usia 12-18 tahun
a.Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan 100 persen dalam kondisi berikut:
i.Tidak adanya peningkatan kasus COVID-19 di daerah tersebut.
ii.Tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.
b.Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen luring, 50 persen daring) dalam kondisi berikut:
i.Masih ditemukan kasus COVID-19 namun positivity rate di bawah 8 persen.
ii.Ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan.
iii.Anak, guru, dan petugas sekolah sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 100 persen
5.Untuk kategori anak usia 6-11 tahun
a.Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen luring, 50 persen daring) dalam kondisi sebagai berikut:
i.Tidak adanya peningkatan kasus COVID-19 di daerah tersebut.
ii.Tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.
b.Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen daring, 50 persen luring outdoor)
i.Masih ditemukan kasus COVID-19 namun positivity rate di bawah 8 persen.
ii.Ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan.
iii.Fasilitas outdoor yang dianjurkan adalah halaman sekolah, taman, pusat olahraga, ruang publik terpadu ramah anak.