2 Pasien Korona Siap-Siap Pulang setelah Dinyatakan Negatif

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah mengumumkan dua pasien virus korona dinyatakan negatif setelah menjalani dua kali pemeriksaan. Dua pasien itu diidentifikasi dengan kode kasus 06 dan kasus 14.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus korona, Achmad Yurianto mengatakan rumah sakit tempat dua pasien dirawat sedang melaksanakan edukasi terhadap keduanya. Hal itu dilakukan sebagai persiapan kepulangan mereka.

Baca Juga

Rudal Hipersonik Dark Eagle AS Diklaim Mampu Tembus S-500 Rusia dan Hantam Beijing dalam 20 Menit

"Pasien 06 dan pasien 14 setelah dua kali diperiksa negatif. Sekarang sedang dilakukan edukasi terhadap mereka untuk persiapan pulang," kata Yuri di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Kasus 06 tercatat merupakan kru kapal pesiar Diamond Princess, pria berusia 36 tahun. Dia sempat dievakuasi untuk diobservasi di Pulau Sebaru Kecil tapi tertahan di KRI Soeharso karena diduga terinfeksi.

Baca Juga

Kematian Pertama, WNA Positif Korona di Indonesia Meninggal Dunia

Kemudian kasus 14 merupakan pria berusia 50 tahun. Saat teridentifikasi yang bersangkutan dalam kondisi sakit ringan dan merupakan imported case atau diduga terinfeksi setelah bepergian dari luar negeri.

Namun kedua pasien tetap harus menjalani isolasi mandiri setelah dikembalikan ke keluarga. Antara lain harus memakai masker, hindari kontak dekat dengan keluarga, jangan menggunakan alat minum dan makan bersamaan.

Lalu menghindari aktivitas di luar ruangan, terutama untuk bertemu dengan orang lain. Yuri menegaskan isolasi mandiri tetap harus dilakukan meski yang bersangkutan sudah dinyatakan negatif dan tidak memiliki keluhan.

"Itu bukan hal yang mudah, tetap harus hati-hati meski sudah tidak ada keluhan dan dinyatakan negatif. Tetap harus melakukan self isolation," ujar Yuri.

Pemerintah baru saja mengumumkan satu pasien positif korona meninggal dunia berusia 53 tahun, perempuan, dan merupakan warga negara asing. Yuri mengatakan pasien tersebut masuk dalam ruang isolasi dalam kondisi menderita sakit komplikasi berat.

Editor: Rizal Bomantama