Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenag Buka Seleksi PPG Guru Madrasah Batch IV, Cek Syaratnya!
Advertisement . Scroll to see content

2.067 Ponpes Terima Manfaat Program Kemandirian Pesantren Kemenag

Minggu, 17 Desember 2023 - 15:44:00 WIB
2.067 Ponpes Terima Manfaat Program Kemandirian Pesantren Kemenag
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri Sarasehan Kemandirian Pesantren di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (16/12/2023). (Foto: Kemenag)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idKementerian Agama (Kemenag) terus memacu berbagai pogram untuk memberdayakan pondok pesantren (ponpes) di berbagai penjuru Indonesia. Di antara program yang diusung untuk memandirikan pesantren tersebut adalah berupa inkubasi bisnis. 

Pada 2023, tercatat sudah ada 2.067 ponpes yang menjadi sasaran program tersebut. Pada 2024, jumlah penerima ditargetkan bertambah banyak menjadi hingga 5.000 ponpes. 

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan, kemandirian pesantren adalah program wajib  lantaran telah diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kemandirian Pesantren juga mandat dari Undang-undang Pesantren Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.  

Di Kemenag, Kemandirian Pesantren menjadi salah satu program prioritas yang digulirkan sejak 2021. Untuk mewujudkannya, Kemenag antara lain merilis Pesantrenpreneur dan Peta Jalan Kemandirian Pesantren (PJKP). 

"Presiden Jokowi mengamanatkan kepada saya untuk setidaknya sampai tahun 2024 ada 5.000 pondok pesantren yang sudah dimandirikan. Sudah ada sekitar 2.067 penerima yang hadir pada siang hari ini. Ini adalah wujud perhatian pemerintah kepada pondok pesantren," ungkap Gus Men saat menghadiri Sarasehan Kemandirian Pesantren di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (16/12/2023).

Acara tersebut dihadiri 2.000 pengasuh perwakilan ponpes penerima manfaat program kemandirian pesantren.

Menurut Gus Men, inkubasi bisnis yang digalkkan Kemenag meliputi seluruh aspek bisnis. Mulai dari pemilihan bisnis hingga kepada pihak mana produk bisnis pesantren dapat dipasarkan. Program prioritas ini dirancang agar dapat diakses setara bagi semua pesantren yang membutuhkan (inklusif). 

Program ini berbasis kebutuhan pesantren dengan mempertimbangkan aspek sektor bisnis dan kondisi geografis (fasilitatif), sebagai suatu kolaborasi antarpemangku kepentingan yang terkonsolidasikan (konsolidasi). Program tersbeut juga bersifat terbuka serta akuntabel. Sehingga, setiap proses dan hasil dapat dipertanggungjawabkan.

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M Ali Ramdhani mengungkapkan, ribuan pesantren ini telah berhasil meningkatkan kemandiriannya dengan mengembangkan beragam bidang bisnis. Sebanyak 832 pesantren, mengembangkan toko, minimarket, dan koperasi.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut