Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Atalia Positif Covid-19 usai Antar Ridwan Kamil Daftar Cagub Jakarta, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

25 Relawan Vaksin Sinovac Positif Covid, Begini Penjelasan Ketua Tim Uji Klinis Unpad

Selasa, 19 Januari 2021 - 16:04:00 WIB
25 Relawan Vaksin Sinovac Positif Covid, Begini Penjelasan Ketua Tim Uji Klinis Unpad
Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Kamis (23/7/2020). (Foto: iNews/Billy)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 25 dari 1.620 relawan uji klinis fase III vaksin Sinovac positif Covid-19. Tim uji klinis pun menghitung efikasi vaksin tersebut.

“Dari hasil pengikutan ya, kami ikuti ini udah 3 bulan post penyuntikan, ternyata tadi yang dikatakan ketemu total yang sakit ada 25 orang ya. Dari yang 25 orang itu, 18 orang itu plasebo dan 7 orang yang divaksin,” kata Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran, Kusnandi Rusmil dalam rapat kerja dengan DPR RI Komisi IX secara virtual, Selasa (19/1/2021).  

Tertularnya 25 relawan ini, kata Kusnandi masih dalam kategori perhitungan efikasi dari kegiatan uji klinis vaksin Sinovac. “Nah, bagaimana menghitungnya bisa sampai begitu? Kami hitung, kan jumlah sampelnya itu ada 1.620, berarti masing-masing dapat 810 yang dapat vaksin dan plasebo. Kemudian dibagi 18 per 810 yang dapat plasebo ya. Dan 7 per 810 yang dapat vaksin,” kata Kusnandi.

Sehingga, kata Kusnandi dalam perhitungan efikasi vaksin Sinovac didapatkan angka 65,3 persen. “Nah, itu nanti dibandingkan hasil perbandingannya itu adalah 65,3 persen ya, perbandingan yang sakit itu. Sehingga kita kita katakan bahwa efikasi vaksin ini 65,3 persen berdasarkan perbandingan yang sakit, yang dapat vaksin dan yang dapat plasebo,” katanya.

Kusnandi juga mengatakan bahwa dalam uji klinis ini jumlah subjek sebanyak 1.620 diambil dari semua golongan. “Di Indonesia itu saya melakukan rekrutmen, jumlah subjeknya itu 1.620 itu diambil dari semua golongan.”

“Karena pada waktu rekrutmen, kami mengirimkan pemberitahuan kepada masyarakat di Bandung yang mendaftar pada waktu itu ada 2.400 orang. Padahal kami perlunya 1.800, sehingga yang diundang masuk itu adalah berurutan,” katanya.

Kusnandi mengatakan ternyata yang 1.620 itu terdiri dari bermacam-macam strata. “Mulai dari yang tidak menamatkan SD sampai S3, semuanya ada. Dan juga populasinya bermacam-macam dari kedaerahan jadi semuanya ada, tapi nggak rata tentunya kalau yang itu,” katanya.

Dia menambahkan setiap relawan sebelum disuntik vaksin menjalankan tes swab. Jika hasil negatif bisa mengikuti penelitian uji klinis.

“Mereka disuntik pertama kali, kemudian disuntik lagi 14 hari, kemudian setelah 14 hari disuntik diikuti diambil darahnya, kemudian 3 bulan diambil darahnya lagi, dan nanti 6 bulan diambil darahnya lagi. Yang belum kami lakukan sekarang ini, yang pemantauan 6 bulan setelah penyuntikan. Yang 3 bulan setelah penyuntikan sudah selesai,” kata Kusnandi. 

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut